Sindrom Raynaud

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Fenomena Raynaud)
Sindrom Raynaud
Sebuah tangan yang berwarna pucat akibat penyakit Raynaud
Informasi umum
Nama lainRaynaud, Penyakit Raynaud, Fenomena Raynaud, Sindrom Raynaud[1]
Pelafalan
SpesialisasiRematologi
Faktor risikoSuhu dingin, stres emosional[2]
Aspek klinis
Gejala dan tandaBagian yang terkena menjadi pucat, lalu biru, lalu merah[2]
Komplikasiulkus kulit, gangren[2]
Awal muncul15–30 tahun, biasanya perempuan[3][4]
DurasiBeberapa jam tiap serangan[2]
DiagnosisBerdasarkan gejala[3]
Kondisi serupaKausalgia, eritromelalgia[5]
PerawatanMenghindari dingin, penyekat kanal kalsium, iloprost[3]
Prevalensi4%[3]

Sindrom Raynaud, juga dikenal sebagai fenomena Raynaud, adalah kondisi medis dimana terjadi spasme pada pembuluh darah arteri yang menyebabkan berkurangnya aliran darah.[1] Biasanya melibatkan jari tangan, pada jari kaki lebih jarang terjadi.[1] Kondisi ini juga dapat terjadi pada hidung, telinga, atau bibir namun kejadiannya sangat jarang.[1] Kondisi ini mengakibatkan bagian yang terkena menjadi berwarna putih dan kemudian biru.[2] Mati rasa atau nyeri sering kali terjadi.[2] Saat aliran darah kembali, area itu menjadi merah dan terbakar.[2] Kondisi ini biasanya berlangsung beberapa menit, tetapi dapat berlangsung hingga beberapa jam.[2]

Kondisi ini sering kali dipicu oleh suhu dingin atau stres emosional.[2] Dua jenis utamanya adalah Raynaud primer, yang penyebabnya tidak diketahui, dan Raynaud sekunder, yang terjadi sebagai akibat dari kondisi lain.[3] Raynaud sekunder dapat terjadi karena gangguan jaringan ikat, seperti skleroderma atau lupus, cedera pada tangan, getaran yang berkepanjangan, merokok, masalah tiroid, dan obat-obatan tertentu, seperti pil KB.[6] Diagnosis biasanya didasarkan pada gejalanya.[3]

Perawatan utama adalah menghindari hal-hal yang bersuhu dingin.[3] Langkah lainnya termasuk penghentian penggunaan nikotin atau stimulan.[3] Obat-obatan digunakan untuk menangani kasus yang tidak mengalami perbaikan, seperti golongan obat penyekat kanal kalsium dan iloprost.[3] Sangat sedikit bukti yang mendukung penggunaan pengobatan alternatif.[3] Kondisi parah umumnya jarang terjadi. Komplikasi terparah yang dapat terjadi adalah ulkus kulit atau gangren.[2]

Sekitar 4% orang di dunia mengalami kondisi ini.[3] Munculnya Raynaud primer biasanya dalam rentang usia 15 hingga 30 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita.[3][4] Raynaud sekunder biasanya menyerang orang lanjut usia.[4] Kedua bentuk ini lebih umum di daerah beriklim dingin.[4] Nama kondisi ini diambil dari nama dokter Prancis Maurice Raynaud, yang pertama kali mendeskripsikan kondisi ini pada tahun 1862.[3]

Membedakan penyakit Raynaud (Raynaud primer) dengan fenomena (Raynaud sekunder) adalah hal yang penting. Mencari tanda-tanda radang sendi atau vaskulitis, serta sejumlah tes laboratorium, dapat membedakan keduanya. Jika diduga sebagai sklerosis sistemik sekunder, salah satu alat yang dapat membantu prediksi sklerosis sistemik adalah termografi.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "What Is Raynaud's?". NHLBI. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2016. Diakses tanggal 1 October 2016. 
  2. ^ a b c d e f g h i j "What Are the Signs and Symptoms of Raynaud's?". NHLBI. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2016. Diakses tanggal 1 October 2016. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m Wigley, FM; Flavahan, NA (11 Agustus 2016). "Raynaud's Phenomenon". The New England Journal of Medicine. 375 (6): 556–65. doi:10.1056/nejmra1507638. PMID 27509103. 
  4. ^ a b c d "Who Is at Risk for Raynaud's?". NHLBI. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2016. Diakses tanggal 1 October 2016. 
  5. ^ Barker, Roger A. (2005). The A-Z of Neurological Practice: A Guide to Clinical Neurology (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 728. ISBN 9780521629607. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2017. 
  6. ^ "What Causes Raynaud's?". NHLBI. 21 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 October 2016. Diakses tanggal 1 October 2016. 
  7. ^ Anderson ME, Moore TL, Lunt M, Herrick AL (Maret 2007). "The 'distal-dorsal difference': a thermographic parameter by which to differentiate between primary and secondary Raynaud's phenomenon". Rheumatology. 46 (3): 533–8. doi:10.1093/rheumatology/kel330. PMID 17018538. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]