Amitriptilin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Amitriptilin
Nama sistematis (IUPAC)
3-(10,11-dihydro-5H-dibenzo[a,d]cycloheptene-5-ylidene)-N,N-dimethylpropan-1-amine
Data klinis
Nama dagang Elavil, others
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a682388
Data lisensi US Daily Med:pranala
Kat. kehamilan C(AU)
Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) -only (CA) POM (UK) -only (US)
Rute By mouth, intramuscular injection
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas 45%[1]-53%[2]
Ikatan protein 96%[3]
Metabolisme Liver (CYP2D6, CYP2C19, CYP3A4)[4][2][5]
Waktu paruh 21 hours[1]
Ekskresi Urine: 12–80% after 48 hours;[6] feces: not studied
Pengenal
Nomor CAS 50-48-6 YaY
549-18-8 (hydrochloride)
17086-03-2 (embonate)
Kode ATC N06AA09
PubChem CID 2160
Ligan IUPHAR 200
DrugBank DB00321
ChemSpider 2075 YaY
UNII 1806D8D52K YaY
KEGG D07448 YaY
ChEBI CHEBI:2666 YaY
ChEMBL CHEMBL629 YaY
Data kimia
Rumus C20H23N 
  • InChI=1S/C20H23N/c1-21(2)15-7-12-20-18-10-5-3-8-16(18)13-14-17-9-4-6-11-19(17)20/h3-6,8-12H,7,13-15H2,1-2H3 YaY
    Key:KRMDCWKBEZIMAB-UHFFFAOYSA-N YaY

Data fisik
Titik lebur 197.5 °C (388 °F) [7]

Amitriptilin adalah obat antidepresan yang dapat digunakan masyarakat pada umumnya untuk mengatasi depresi.[8] Selain itu, amitriptilin dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit kronis (jangka panjang) namun dengan dosis rendah. Perlu diketahui bahwa dosis rendah tidak dapat digunakan untuk mengobati depresi. Tujuan utama dari penggunaan amitriptilin dosis rendah adalah untuk mengurangi rasa sakit, mengendurkan otot, dan meningkatkan kualitas tidur serta membantu mengurangi kecemasan ataupun depresi akibat rasa sakit.[9]

Efek samping[sunting | sunting sumber]

Dalam penggunaan amitriptilin, terdapat beberapa efek samping yang dapat muncul, yaitu sebagai berikut:[10]

  • Bibir kering,
  • Mengantuk,
  • Susah Buang Air Besar (BAB),
  • Pusing,
  • Sembelit,
  • Berat badan meningkat, serta
  • Penglihatan kabur

Anjuran pemakaian[sunting | sunting sumber]

Amitriptilin tersedia dalam bentuk tablet atau sirup. Pemakaian amitriptilin adalah 1 kali per hari atau sesuai arahan dokter dan sekitar 2 jam sebelum tidur [9] untuk mengurangi rasa kantuk di siang hari.[10] Pemakaian awal amitriptilin dianjurkan dari dosis rendah dan bertahap agar mengurangi risiko efek yang timbul akibat pemakaian.

Pada saat awal pemakaian, obat ini mungkin tidak akan langsung bekerja karena mungkin akan membutuhkan waktu seminggu untuk dapat merasakan manfaat dari obat ini. Bahkan, diperlukan waktu sekitar empat minggu untuk dapat merasakan efek penuh dari obat ini.[10] Jika terjadi efek samping saat pemakaian, segera konsultasi ke dokter untuk menurunkan dosis secara bertahap.

Amitriptilin dianjurkan untuk disimpan pada suhu 20 - 25 derajat yang jauh dari paparan sinar matahari maupun tempat yang lembap. Diharapkan jangan menyimpan obat ini di kamar mandi dan jangan dibekukan serta jauhkan dari jangkauan anak - anak.[10]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pmid3893842
  2. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pmid33438398
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama TGA
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pmid15554244
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pmid11583471
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pmid6667101
  7. ^ Blessel KW, Rudy BC, Senkowski BZ (1974). "Amitriptyline Hydrochloride". Analytical Profiles of Drug Substances. 3: 127–148. doi:10.1016/S0099-5428(08)60066-0. ISBN 9780122608032. 
  8. ^ "Amitriptyline". Alodokter. 2015-02-03. Diakses tanggal 2019-12-13. 
  9. ^ a b Amitriptyline (PDF). Arthritis Research UK. hlm. 1 – 8. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-25. Diakses tanggal 2019-12-22. 
  10. ^ a b c d "Amitriptyline Obat Apa? Dosis, Fungsi, dll. • Hello Sehat". Hello Sehat. Diakses tanggal 2019-12-22.