Bongopini, Tilongkabila, Bone Bolango

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bongopini
Kantor kepala desa Bongopini
Kantor desa Bongopini
0°34′00″N 123°07′06″E / 0.56655°N 123.11842°E / 0.56655; 123.11842
Peta lokasi Desa Bongopini
Negara Indonesia
ProvinsiGorontalo
KabupatenBone Bolango
KecamatanTilongkabila
Kode pos
96583
Kode Kemendagri75.03.06.2002
Luas115,22 Ha
Jumlah penduduk1.416 jiwa
Kepadatan-


Bongopini adalah salah satu desa di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Indonesia. Desa Bongopini dibentuk dari pemekaran Desa Bongoime pada tahun 1994.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Asal usul kata yang menjadi nama desa ini, yaitu bongopini berasal dari bahasa Gorontalo yang artinya adalah kelapa kuning keemasan yang biasanya sering dipakai saat upacara adat Gorontalo.

Sejarah pembentukan desa[sunting | sunting sumber]

Sebelum berdiri sendiri, desa Bongopini dulunya merupakan bagian dari wilayah desa Bongoime. Pada tahun 1994 desa Bongoini terbentuk setelah memisahkan diri dari desa Bongoime. Sejak terbentuknya desa sampai sekarang yang menjabat sebagai Kepala Desa adalah sebagai berikut:.[1]

  • Sensi Bobihu: tahun 1994-1995
  • Suwiro Mahmud: tahun 1995-1996
  • Thamrin Kuka: tahun 1996-2000
  • Idris Mantau: tahun 2000-2013
  • Ismet Hamzah: tahun 2014 (Petahana)

Sarana dan prasarana[sunting | sunting sumber]

Sarana dan prasarana yang ada di desa Bongopini adalah sebagai berikut:

  • Kantor desa 1 unit.
  • Poliklinik Desa 1 unit.
  • Pos Kesehatan Desa 1 unit.
  • Pos Kesehatan Hewan 1 unit.
  • Sekolah Dasar 1 unit.
  • Masjid 3 unit.

Pembagian wilayah[sunting | sunting sumber]

Desa Bongopini saat ini terdiri atas 4 dusun:

  • Dusun I
  • Dusun II
  • Dusun III
  • Dusun IV

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Desa Bongopini berbatasan dengan:

Utara Desa Bongohulawa
Timur Desa Bongoime
Selatan Desa Poowo
Barat Desa Bongoime

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Sistem Informasi Desa Bongopini". Desa Bongopini. 31 Juli 2017. Diakses tanggal 31 Juli 2017. [pranala nonaktif permanen]