Atas bimbingan Syekh Abdul Hamid inilah muncul semangat pada diri Muhammad Yatim untuk memperdalam ilmu agamanya di Makkah, demikian pula Haji Husein (orangtuanya) yang juga berharap dan bercita-cita agar anaknya dapat belajar di Makkah. Atas anjuran Syekh Abdul Hamid Lubis, maka kemudian diambil kesepakatan untuk memberangkatan Muhammad Yatim merantau ke Makkah bersama jama'ah haji dari Mandailing pada masa itu.
Jabatan yang pernah diembannya dan merupakan Ulama Nusantara pertama yang pernah memegangnya adalah imam dan khatib mazhab Syâfi‘i, selain sebagai guru besar, Ia mempunyai banyak murid asal Nusantara yang kemudian menjadi Ulama besar
Syekh Haji Raden Muhammad Mukhtar bin ‘Atharid al-Bughuri al-Batawi al-Jawi al-Makki atau Tuan Mukhtar Bogor atau Syekh Atharid nama Sunda beliau adalah Raden Muhammad Mukhtar bin Raden Natanagara, adalah satu dari UlamaNusantara, sekaligus seorang Bangsawan dan juga seorang Umara’, yang terkenal dan berpengaruh di Makkah pada zamannya. Dalam literatur Indonesia tidak tercatat biografi beliau, yang ada adalah dalam literatur Arab. Di Makkah beliau dikenal dengan Syekh Atharid. Dalam catatan sejarah Tuan Mukhtar Bogor adalah seorang yang sangat giat belajar, mengajar, membaca dan sangat kuat beramal. Syekh Atharid termasuk Ulama Nusantara yang mempunyai banyak guru, setidaknya, jumlah gurunya mencapai 35 ulama.
Syekh Abdul Qadir bin Shobir al-Mandaili adalah guru dari pada Syekh Musthafa Husein, tokoh ini adalah ulama Mandailing ternama di Makkah, kelahiran Huta Siantar, Panyabungan, Mandailing, Sumatera Utara, adalah guru bagi hampir seluruh ulama besar Nusantara di Makkah dan ia lebih senior daripada Syekh Abdul Qadir bin Abdul Muthalib al-Mandaili (1910 M - 1965 M)
^Pelly, Usman (2015-09-23). "Syekh Abdul Hamid Hutapungkut". Waspada. Medan. hlm. Opini - B6. Diakses tanggal 2018-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
^ abcdefghijAli Sati 2016, dalam:Sati, Ali (2016-08-08). "ULAMA-ULAMA TERKEMUKA DI TAPANULI SELATAN DAN UPAYA KADERISASI". AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan. 2 (1): 65–78. ISSN2442-6644. Diakses tanggal 2018-06-19., menyebutkan 10 orang nama, yakni : Selama berada di Makkah, Musthafa Husein belajar kepada banyak Guru, sebagaimana berikut ini: 1. Syekh Abd al-Qadir al-Mandiliy, 2. Syekh Mukhtar al-Boghoriy, 3. Syekh Ahmad Sumbawa, 4. Syekh Shalih Bafadhil, 5. Syekh Ali Maliki, 6. Syekh Umar Bajuneid, 7. Syekh Ahmad Khathib, 8. Syekh Abdul Rahman, 9. Syekh Umar Sato, 10. Syekh Muhammad Amin Madinah .
Pelly, Usman (2015-09-23). "Syekh Abdul Hamid Hutapungkut". Waspada. Medan. hlm. Opini - B6. Diakses tanggal 2018-04-03.Pemeliharaan CS1: Tanggal dan tahun (link)
Penyunting dapat melakukan uji coba pada halaman bak pasir (buat | cermin) dan kasus uji (buat) templat ini. Mohon tambahkan kategori pada subhalaman /doc. Subhalaman templat ini.