Taman Piala Perang (Baku)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koordinat: 40°22′35″N 49°52′23″E / 40.37639°N 49.87306°E / 40.37639; 49.87306

Taman Piala Perang
Hərbi Qənimətlər Parkı
Peta
JenisMiliter
LokasiAdimarga 8 November, Baku, Azerbaijan
Dibuat12 April 2021 (2021-04-12)
Transportasi penghubungStasiun metro Shah Ismail Khatai
Situs webhttp://herbiqenimetlerparki.az/

Taman Piala Perang (bahasa Azerbaijan: Hərbi Qənimətlər Parkı) adalah sebuah taman umum di Baku, ibu kota Azerbaijan. Taman ini berisi sejumlah "piala perang" yang disita oleh Angkatan Bersenjata Azerbaijan dari Tentara Armenia dan Tentara Pertahanan Artsakh selama perang Nagorno-Karabakh 2020.[1]

Keberadaan taman itu dikecam di Armenia karena memajang helm tentara Armenia yang tewas beserta patung lilin tentara Armenia.[2] Yerevan menuduh Baku secara terang-terangan menghina ingatan akan mereka yang tewas dalam perang, sementara Ombudsman Armenia menyebutnya sebagai "manifestasi yang jelas dari fasisme". Banyak jurnalis internasional menyebut taman itu "barbar". Beberapa pengamat internasional juga mengkritik taman tersebut. Komisioner HAM Eropa, Dunja Mijatović, menyatakan keprihatinannya atas peresmian taman dan pameran "adegan yang tak manusiawi".[3] Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menyatakan bahwa "perbuatan ini ada di museum militer di banyak negara di dunia" dan bahwa "Azerbaijan memiliki hak untuk mengabadikan kemenangannya melalui parade, taman, dll".[4]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Konflik antara Azerbaijan dengan Republik Artsakh dan Armenia dimulai pada 27 September 2020, berlangsung selama 44 hari dan menjadi perang terpanjang dan paling berdarah di kawasan itu sejak 1994. Pada 9 November 2020, pemimpin Azerbaijan, Armenia dan Rusia menandatangani perjanjian gencatan senjata. Kubu Armenia telah kalah. Azerbaijan merebut kembali tujuh wilayah di sekitar Nagorno-Karabakh dan sekitar sepertiga wilayah bekas Oblast Otonom Nagorno-Karabakh di RSS Azerbaijan.

Konsep[sunting | sunting sumber]

Wartawan Javid Agha menulis bahwa manekin lilin tentara Armenia sengaja dirancang untuk menggambarkan kalau mereka "buruk rupa dan pengecut".[5]

Dalam sebuah wawancara dengan Azvision.az, Kamran Asadov, salah satu dari tiga pembuat manekin lilin tentara Armenia yang dipajang di taman, mengaku bahwa dalam pembuatan patung, ia dan pematung lainnya menggunakan fitur hidung bengkok tajam dan kepala yang bentuknya abnormal.[6][7]

Pematung lain, Rəşid Məhərrəmov, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan jurnal Xəzər Xəbər, bahwa sebelum membuat model ia meneliti gambaran "wajah khas Armenia" dan mengadopsi gambaran tersebut sebagai bentuk patung yang dibuatnya. Dia menambahkan bahwa museum serupa dibangun di "sebagian besar negara di dunia" guna menggambarkan militer dari pihak yang kalah dan penggambaran musuh tidaklah mungkin menyerupai orang sungguhan.[8]

Pembukaan[sunting | sunting sumber]

Taman itu mulai dibangun pada Januari 2021. Informasi bahwa pihak berwenang Azerbaijan akan membuka taman piala perang mencuat pada Februari 2021.[9] Dilaporkan bahwa pekerjaan konstruksi sedang berlangsung di wilayah tersebut dan beberapa peralatan militer telah dibawa ke lokasi. Beberapa peralatan didemonstrasikan selama Parade Kemenangan di Baku pada 10 Desember. Pembuatan seluruh taman memakan waktu sekitar tiga bulan. Taman ini dibuka pada 12 April 2021 dengan dihadiri oleh Presiden Ilham Aliyev.[10]

Pada 13 April, Baku menjadi tuan rumah konferensi internasional bertajuk "A New Outlook at the South Caucasus: Post-Conflict Development and Cooperation", setelah itu, 27 tamu dari 15 negara mengunjungi taman yang baru dibuka. Sehari kemudian, taman tersebut dibuka untuk umum.[11]

Pameran[sunting | sunting sumber]

Taman ini menampilkan tiruan sistem pertahanan, dan lebih dari 300 koleksi, termasuk hingga 150 alat berat. Di antara koleksi tersebut ialah tank, kendaraan tempur, instalasi artileri, sistem rudal anti-pesawat, senjata api, dan kendaraan lainnya.[12] Lebih lanjut, taman ini menyimpan tank T-72, traktor ringan MT-LB, sistem rudal anti-pesawat 9K33 Osa dan 2K12 Kub. Taman itu juga menampilkan pecahan rudal dari sistem rudal 9K720 Iskander buatan Rusia yang ditemukan di Nagorno-Karabakh oleh Badan Nasional untuk Pekerjaan Ranjau (ANAMA) Azerbaijan.[13]

Di taman ini juga terdapat replika jaringan pertahanan Armenia di Karabakh, yang terdiri dari 10 garis, termasuk struktur beton, parit, ladang ranjau, terowongan, dll. Taman tersebut juga menampilkan ratusan helm yang diambil dari tentara Armenia yang tewas,[2] serta patung lilin askar Armenia. Helm-helm itu merupakan milik tentara Armenia yang tewas,[2][14][15] tetapi otoritas Azerbaijan mengklaim kalau helm-helm tersebut sengaja ditinggalkan oleh tentara Armenia yang kabur.[16]

Manekin pameran dibuat sejelek mungkin, berdasarkan imajinasi pematung sendiri tentang orang-orang Armenia, menggunakan hidung bengkok tajam dan bentuk tengkorak yang tidak normal.[17][18][19]

Di pintu masuk taman terdapat plakat besar yang dipasang dengan menampilkan lebih dari 2.000 plat nomor Armenia, dengan dilengkapi slogan "Karabakh adalah Azerbaijan!".[20]

Reaksi[sunting | sunting sumber]

Pajangan helm tentara Armenia dan boneka lilin memicu kegemparan di Armenia. Presiden Ilham Aliyev ditunjukkan pada gambar pertama saat berkunjung ke taman.

Azerbaijan[sunting | sunting sumber]

Pemerintah[sunting | sunting sumber]

Kementerian Luar Negeri Azerbaijan, dalam menanggapi pernyataan Kementerian Luar Negeri Armenia terkait pembukaan taman tersebut, menyatakan bahwa Azerbaijan berhak "untuk mengabadikan" kemenangannya melalui parade, taman, dll. Merujuk pada keberadaan manekin lilin tentara Armenia yang berpartisipasi dalam perang, Kementerian menyatakan bahwa "praktik ini terdapat di museum militer di banyak negara di dunia." Anggota parlemen dari Komite Hak Asasi Manusia Zahid Oruj mengatakan bahwa dia melihat tidak ada yang salah dengan memamerkan piala, sembari merujuk pada museum sejarah militer yang terdapat di negara lain di dunia.

Oposisi[sunting | sunting sumber]

Aktivis oposisi Bahruz Samadov berpendapat bahwa taman tersebut tidak memanusiakan orang Armenia dan "mencerminkan pengucilan yang telah mendominasi di Azerbaijan selama beberapa dasawarsa: Musuh, baik internal atau eksternal, harus disingkirkan."[21]

Sejarawan Azerbaijan Dr Altay Goyushov, seorang pemimpin kubu oposisi berhaluan demokrasi liberal mengkritik pameran helm, suatu tanggapan yang kemudian dikecam oleh para jurnalis dan blogger lokal yang mendukung pemajangan helm.[22]

Lainnya[sunting | sunting sumber]

Beberapa pengguna media sosial Azerbaijan mengkritik taman tersebut, berkenaan dengan manekin dan helm yang dipamerkan. Namun demikian, banyak orang di Azerbaijan yang memuji taman tersebut.[13]

Ilmuwan politik Azerbaijan Zardusht Alizadeh mengatakan bahwa helm dan patung lilin para prajurit tidaklah mengacu pada pemukim Armenia di Azerbaijan yang bersahabat, tetapi lebih kepada "penjajah yang secara ilegal memasuki wilayah Azerbaijan, yang merusak dan membunuh." Pada saat yang sama, ia mencatat bahwa "kegiatan pameran ini seharusnya ditinggalkan, karena tidak perlu dan kontraproduktif."

Armenia[sunting | sunting sumber]

Kementerian Luar Negeri Armenia menuduh Azerbaijan "menodai ingatan para korban perang, orang hilang dan tawanan perang serta melanggar hak dan martabat keluarga mereka". Menurut Kementerian Luar Negeri Armenia, pemajangan manekin lilin tentara, barang-barang pribadi dan helm mereka bertentangan dengan "pernyataan Azerbaijan tentang situasi pasca-konflik, perdamaian dan rekonsiliasi di kawasan." Ombudsman Armenia Arman Tatoyan membuat pernyataan serupa yang menyebutnya sebagai "manifestasi fasisme yang teramat jelas."[23][24][25] Saat mengomentari pembukaan taman selama pertemuan dengan perwakilan Uni Eropa, Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan bahwa "kebijakan Armenofobia di Azerbaijan harus dikutuk oleh dunia yang beradab".[26]

Taman itu juga disinggung oleh politikus oposisi Armenia Edmon Marukyan dan Naira Zohrabyan selama pidato mereka di Majelis Parlemen Dewan Eropa (PACE), di mana Zohrabyan menunjukkan kepada anggota majelis gambar seorang anak Azeri yang bergidik saat menyaksikan manekin lilin pasukan Armenia di taman.[27][28]

Organisasi Eropa[sunting | sunting sumber]

Dalam sebuah surat kepada presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Komisioner Hak Asasi Manusia Eropa, Dunja Mijatović, menyatakan keprihatinan atas peresmian taman, adanya "adegan yang tidak manusiawi" dan patung lilin "yang menggambarkan tentara Armenia yang mati dan sekarat." Lebih lanjut, ia menganggap gambar seperti itu "sangat mengganggu dan memalukan," dan mempromosikan sentimen permusuhan yang sudah berlangsung lama, ujaran kebencian, dan manifestasi intoleransi. Komisaris juga mendesak Aliyev untuk mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi antara rakyat Armenia dan Azerbaijan.[3]

Pada 20 Mei 2021, Parlemen Eropa mengadopsi sebuah resolusi, yang mengutuk taman tersebut sebagai "pemujaan kekerasan dan berisiko menghasut sentimen permusuhan yang lebih dalam, pidato kebencian atau bahkan perlakuan tidak manusiawi terhadap tawanan perang dan warga sipil Armenia, sehingga mengabadikan ujaran kebencian yang bertentangan dengan pernyataan resmi apapun tentang rekonsiliasi" dan mendesak agar taman ditutup tanpa penundaan.[29]

Pada tanggal 23 Juni 2021, Parlemen Belanda mengadopsi resolusi yang mengutuk taman di Baku: “Mengingat bahwa perjanjian gencatan senjata dan hukum perang internasional telah dilanggar setelah perang 40 hari di Nagorno Karabakh pada tahun 2020, di mana lebih dari 200 tawanan perang Armenia masih ditahan di Azerbaijan, di tempat-tempat lain serta di Baku, serta keberadaan "Taman Piala" di Baku yang menampilkan helm orang-orang Armenia yang gugur, kami menyerukan kepada pemerintah untuk tidak mengirim perwakilan ke Baku jika timnas Belanda datang untuk berlaga di sana”.[30][31][32]

Lainnya[sunting | sunting sumber]

John Marshall Evans, mantan duta besar AS untuk Armenia, menyebut taman itu "Rasis, merendahkan, dan mencerminkan niat genosida."[33] Anggota Parlemen Eropa dari Yunani Nikos Androulakis mengkritik pembukaan taman tersebut, mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa tempat itu "menghina ingatan tentara Armenia" dan merupakan "monumen kebiadaban."[34] Menlu Lituania Gabrielius Landsbergis mengatakan, "tidak normal untuk menyaksikan" sebuah taman piala perang di abad ke-21: "Tidak menghormati korban mana pun dan tidak dapat diterima, dan tiada kekerasan yang patut diagungkan."[35][36]

Thomas de Waal, komentator konflik Karabakh, mencatat bahwa patung tentara Armenia mengandung stereotip "hidung bengkok" dan serakah yang lekat dengan sentimen antisemit.[37] Wartawan Skotlandia Alex Massie bereaksi terhadap taman dengan mengutip kata-kata John Buchan tentang peradaban dan barbarisme.[38] Jurnalis Inggris Jake Hanrahan menyebut taman itu "mengerikan" dan "barbar" dan berpendapat bahwa itu "pada dasarnya adalah taman kejahatan perang."[39] Komentator Turki sekaligus wakil presiden perusahaan farmasi Novo Nordisk, Nazim Can Okar berpendapat bahwa taman tersebut "barbar" dan "tidak dapat dibiarkan."[40] Jurnalis Amerika Lindsey Snell menyebut taman itu sebagai "Taman Genosida" dan menyatakan bahwa "Jika anak-anak telah diindoktrinasi sejak lahir, siklus kebencian tidak akan pernah berakhir".[41] Ilmuwan politik dan aktivis hak asasi manusia Jerman Düzen Tekkal marah dengan dibukanya taman; dia mengatakan bahwa "hampir tiada yang menandingi betapa membosankannya taman ini!", sambil menambahkan bahwa "Aliyev masih belum puas meski dia telah memenangkan konflik di Nagorno-Karabakh secara militer dan dia sekarang bisa memulai mengosongkan daerah yang dihuni oleh orang-orang Armenia dan meratakan gereja-gereja Armenia dengan tanah."[42]

Perbandingan dengan Gerbang Kemenangan di Irak[sunting | sunting sumber]

Bobby Ghosh dari Bloomberg News berkomentar bahwa taman itu "sangat menjijikkan" dan "mengingatkan akan koleksi helm di bagian bawah "Gapura Kemenangan" di Baghdad, yang diklaim Saddam sebagai milik tentara Iran yang tewas dalam perang Iran-Irak."[43][44] Michael Rubin dari The National Interest juga membandingkan taman itu dengan Gerbang Kemenangan yang dibuat pada masa rezim Saddam Hussein.[45]

Sebuah video oleh saluran berita Armenia Civilnet menyatakan bahwa tindakan Aliyev mirip dengan keputusan Saddam Hussein untuk membuka monumen yang memajang helm prajurit Iran yang tewas dalam perang Iran-Irak dan patung lilin dibandingkan dengan propaganda Perang Dunia II yang menampilkan orang Yahudi dan Jepang dengan fitur wajah yang dilebih-lebihkan.[46]

Dalam pidatonya di PACE, politikus Armenia Edmon Marukyan menunjukkan foto-foto dari taman, di mana salah satunya menunjukkan "betapa polosnya anak Azeri sedang bermain-main dengan karikatur rasis seorang tentara Armenia yang sedang mendekam, dan kemungkinan disiksa di penjara Azerbaijan", sembari menyebutnya "fasisme sejati" dan menyatakan bahwa taman itu membuat Aliyev "sejajar dengan diktator sekelas Hitler dan Saddam", serta menyamakan apa yang terjadi di Azerbaijan sekarang dengan "Irak di akhir 1980-an, ketika diktator [Saddam Hussein] memakai lima ribu helm dari tentara yang terbunuh yang diambil dari medan perang sebagai bagian dari monumen yang dinamainya "Gerbang Kemenangan".[47]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "So-called "War Trophy Park", Baku – Baku". wikimapia.org (dalam bahasa Inggris). 
  2. ^ a b c "Six months after its victory in Nagorno-Karabakh, Azerbaijan still triumphs (in French)". 
  3. ^ a b "Azerbaijan: efforts to deal with the past should become the priority to ensure reconciliation and lasting peace". Commissioner for Human Rights (dalam bahasa Inggris). 
  4. ^ No:131/21. "Commentary of the Press Service Department of the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan". Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan. 
  5. ^ "Opinion | on the apologists of Baku's Military Trophy Park". 
  6. ^ Mirror-Spectator, The Armenian (16 April 2021). "Azerbaijani Park Sculptors Admit Deliberately Making Armenian Figures Ugly". The Armenian Mirror-Spectator (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 April 2021. 
  7. ^ Azvision, Xəbərlər, Son xəbərlər, Xeberler, Son xeberler. ""Çalışdıq ki, mümkün qədər realist obrazlar olsun" – Erməni hərbçilərin maketlərini onlar hazırlayıb – FOTOLAR". https://azvision.az (dalam bahasa Azerbaijani).  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  8. ^ "Erməni hərbçilərin maketlərini kim hazırlayıb? – VİDEO". KONKRET (dalam bahasa Azerbaijani). 14 April 2021. 
  9. ^ "President Aliyev inaugurates Military Trophy Park in Baku". azernews.az. 12 April 2021. 
  10. ^ "Official web-site of President of Azerbaijan Republic – NEWS » Events". en.president.az (dalam bahasa Inggris). 
  11. ^ "'War trophies park' in Baku sparks controversy domestically and abroad". English Jamnews (dalam bahasa Inggris). 14 April 2021. 
  12. ^ "People allowed to enter Military Trophy Park". report.az. 14 April 2021. 
  13. ^ a b "'War trophies park' in Baku sparks controversy domestically and abroad". jam-news.net. 14 April 2021. 
  14. ^ "Azerbaijan's display of dead soldiers' helmets sparks outrage in Armenia". The Independent. 15 April 2021. 
  15. ^ "Fury in Armenia as Azerbaijan displays war trophies". Al Jazeera. 13 April 2021. 
  16. ^ "Парк военных трофеев" в Баку – бурное одобрение и яростное осуждение
  17. ^ "Erməni hərbçilərin maketlərini hazırlayanlar: "Çalışırdıq ki, ən eybəcər obrazlar olsun" – FOTO". 
  18. ^ ""Çalışdıq ki, mümkün qədər realist obrazlar olsun" - Erməni hərbçilərin maketlərini onlar hazırlayıb - FOTOLAR". 
  19. ^ "Azerbaijani Park Sculptors Admit Deliberately Making Armenian Figures Ugly". 16 April 2021. 
  20. ^ AA, DAILY SABAH WITH (14 April 2021). "Azerbaijan exhibits captured Armenian weapons in open-air museum". Daily Sabah (dalam bahasa Inggris). 
  21. ^ Samadov, Bahruz (16 April 2021). "Azerbaijan's authoritarianism and Baku's "Military Trophies Park"". EurasiaNet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2021. 
  22. ^ "Парк военных трофеев" в Баку – бурное одобрение и яростное осуждение
  23. ^ "Fury in Armenia as Azerbaijan displays war trophies". Aljazeera.com. 13 April 2021. 
  24. ^ "Fury in Armenia as Baku displays war trophies". france24.com. 13 April 2021. 
  25. ^ "'Military Trophies Park' in Baku Attests to Azerbaijan's 'Genocidal Policy'". Asbarez.com (dalam bahasa Inggris). 13 April 2021. 
  26. ^ ""Azerbaijan's policy of Armenophobia must be condemned by the civilized world" – PM Receives EU Special Representative". www.primeminister.am (dalam bahasa Inggris). 
  27. ^ "Force Azerbaijan to return the POWs, Armenian MP Naira Zohrabyan tells PACE". Public Radio of Armenia. 20 April 2021. 
  28. ^ "With his trophy park Aliyev resembled Hitler and Hussein – Armenian MP at PACE". Armenpress. 19 April 2021. 
  29. ^ "Résolution du Parlement européen sur les prisonniers de guerre à la suite du dernier conflit entre l'Arménie et l'Azerbaïdjan". www.europarl.europa.eu (dalam bahasa Prancis). 20 Mei 2021. 
  30. ^ "Dutch Parliament calls on government not to visit EURO 2020 quarter finals in Baku, Azerbaijan". armenpress.am (dalam bahasa Inggris). 
  31. ^ "Tweede Kamer wil geen koning of minister bij EK-duel Oranje in Bakoe". Telegraaf (dalam bahasa Belanda). 2021-06-23. Diakses tanggal 2021-07-17. 
  32. ^ "Kamer: geen regeringsafvaardiging naar kwartfinale in Bakoe". nos.nl (dalam bahasa Belanda). 
  33. ^ Evans, John M (13 April 2021). "This is totally beyond the Pale. Racist, degrading, indeed, redolent of genocidal intent. Condemn it at OSCE!". Twitter. Archived from the original on 2021-04-19. Diakses tanggal 2021-08-21. This is totally beyond the Pale. Racist, degrading, indeed, redolent of genocidal intent. Condemn it at OSCE! 
  34. ^ "International organizations cannot remain silent on Baku's "park of barbarism" – MEP Nikos Androulakis". Public Radio of Armenia (dalam bahasa Inggris). 
  35. ^ "Lithuanian FM: Witnessing a "War trophy park" is not normal". mediamax.am. 28 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 May 2021. 
  36. ^ "Exclusive interview of Public TV of Armenia with Gabrielius Landsbergis, Minister of Foreign Affairs of Lithuania". 1lurer.am. Public TV of Armenia. 29 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Mei 2021. 
  37. ^ de Waal, Thomas. "Horrible. The Jewish part of me feels this acutely. In the 19thC Caucasus "hook-nosed" "greedy" Armenians echoed anti-Semitic tropes in Europe. Now a young sculptor studying in Venice repeats it today. I'm glad to see Azerbaijanis rejecting this, but big damage has been done". Twitter. Archived from the original on 2021-05-19. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  38. ^ alexmassie (13 April 2021). ""You think that a wall as solid as the earth separates civilisation from barbarism. I tell you the division is a thread, a sheet of glass. A touch here, a push there, and you bring back the reign of Saturn." John Buchan". Archived from the original on 2021-10-18. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  39. ^ Hanrahan, Jake (15 April 2021). "This is hideous. The Azerbaijan regime has created what is essentially a war crimes theme park for Aliyev. Unbelievable. See this thread". Twitter. Archived from the original on 2021-10-18. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  40. ^ Okar, Can (13 April 2021). "This is barbaric. And indefensible". Twitter. Archived from the original on 2021-04-27. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  41. ^ "More from Baku's Genocide Park. If a society's children are indoctrinated from birth, the cycle of hatred will never end – Lindsey Snell". .
  42. ^ "Azerbaijan mocks Armenian war victims". 
  43. ^ "This is deeply ghoulish, and brings to mind the collection of helmets at the base of the "Victory Arch" in Baghdad, which Saddam claim belonged to Iranian soldiers killed in the 1980–88 war.. – Bobby Ghosh". 13 April 2021. Archived from the original on 2021-04-19. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  44. ^ Lessard, Morgan (2021-05-11). "Inauguration Of Azerbaijan's New Contentious War Museum Sparks Controversy". The Organization for World Peace. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-01. 
  45. ^ "Is Azerbaijan's Ilham Aliyev the new Saddam Hussein?". The National Interest. 16 April 2021. 
  46. ^ "Baku's New Museum Complete with Chained Armenian POWs, Injured Soldiers & Armenophobic Tropes". 
  47. ^ "This park must be closed, Edmon Marukyan at PACE". 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]