Pengambilalihan kota Danzig oleh Ordo Teutonik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengambilalihan kota Danzig (Gdańsk)
Bagian dari Peperangan Polandia-Teutonik
Tanggal13 November 1308
LokasiDanzig (Gdańsk)
Hasil

Kemenangan Ordo Teutonik

Perubahan
wilayah
Pomerelia menjadi wilayah Ordo Teutonik, sehingga akses Polandia ke Laut Baltik terputus; Jermanisasi wilayah Pomerelia
Pihak terlibat
Markgrafschaft Brandenburg
Dinasti Piast
Ordo Teutonik
Tokoh dan pemimpin
Waldemar, Markgraf Brandenburg-Stendal
Władysław I, Adipati Poland
Heinrich von Plötzke

Kota Danzig (Gdańsk) direbut oleh Negara Ordo Teutonik pada tanggal 13 November 1308 dan memicu ketegangan di antara Polandia dengan Ordo Teutonik. Pada awalnya Ksatria Teutonik merupakan sekutu Polandia dan mereka bersama-sama berupaya mengambilalih kota Danzig dari Markgrafschaft Brandenburg. Namun, muncul sengketa antara Ordo Teutonik dengan Raja Polandia terkait dengan siapa yang akan menguasai kota Danzig, sehingga para ksatria membunuh sejumlah warga di dalam kota dan lalu merebut kota tersebut. Maka dari itu, peristiwa ini juga disebut pembantaian Gdańsk (rzeź Gdańska).[1][2] Setelah kota tersebut diambilalih, Ordo Teutonik merebut seluruh wilayah Pomerelia dan membeli hak atas wilayah Pomerelia dan Danzig dari Brandenburg seperti yang diatur oleh Perjanjian Soldin (1309). Konflik melawan Polandia sempat didamaikan oleh Perjanjian Kalisz (1343). Kota Danzig pada akhirnya dikembalikan kepada Polandia seperti yang diatur oleh Perdamaian Toruń pada tahun 1466.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Society and culture: Poland in Europe: studies in social and cultural history: Poland at the 18-th International Congress of Historical Sciences in Montreal Maria Bogucka Advancement of Sciences - Education "UN-O", 1995, hlm. 10 "Such events as the Gdańsk slaughter of 1308"
  2. ^ The New Encyclopædia Britannica, Volumen 25 Encyclopædia Britannica, inc Encyclopædia Britannica, 2003, hlm. 941 "The massacre the Knights perpetrated in Gdańsk in 1308 entered Polish folklore".