Pembicaraan:Prasasti Saruaso I

Aksara Melayu?

Apa yg dimaksud dgn aksara Melayu di artikel ini? Kembangraps (bicara) 15:13, 8 Maret 2010 (UTC)

Menurut Uli Kozok dalam The Tanjung Tanah code of law: The oldest extant Malay manuscript, Cambridge: St Catharine's College and the University Press, 2004, Aksara Melayu = aksara pasca-Palawa, Salam, VoteITP (bicara) 10:23, 10 Maret 2010 (UTC)

Aksara Jawa Kuna & bahasa Sanskerta?

Buku Selintas Prasasti dari Melayu Kuno terbitan Kemendikbud menyebutkan bahwa Prasasti Saruaso I dan Saruaso II ditulis dengan aksara Jawa Kuna dan dengan bahasa Sanskerta. Adakah yang keberatan bila pernyataan tersebut saya tambahkan ke badan artikel? Salam, Naval Scene (bicara) 26 Juni 2015 10.50 (UTC)

Memecah dua artikel ini

Teman-teman, saya lihat penjelasan di artikel ini tercampur antara dua prasasti yang berbeda, yaitu yang menurut Budi Istiawan (2006)[1] adalah Prasasti Saruaso I dan Prasasti Bandar Bapahat. Hal ini saya sadari setelah saya membuat artikel Saruaso I di Wikipedia bahasa Minangkabau secara orisinil dari awal, yang ternyata setelah jadi isinya banyak berbeda dari artikel ini.

Saya menduga bahwa ini terjadi karena para kontributor sebelumnya (termasuk saya sendiri) terkeliru dengan penyebutan istilah yang mirip di kedua prasasti, yaitu Surawasawan (arti: penguasa Surawasa, di Saruaso I) dan grama Sri Surawasa (arti: desa Surawasa, di Bandar Bapahat). Selain itu, Prasasti Saruaso I terletak di nagari Saruaso, sedangkan Prasasti Bandar Bapahat terletak di Nagari Baringin, meski sama-sama di Kabupaten Tanah Datar.

Jadi rencana saya:

• Membuat artikel-artikel pecahan: Prasasti Saruaso I dan Prasasti Bandar Bapahat
• Membuat halaman ini menjadi halaman disambiguasi (sebab bahkan ada satu prasasti lagi yang bernama Prasasti Saruaso II)

Demikian rencananya. Silakan menanggapi apabila ada yang berkeberatan, kalau tidak ada maka saya akan segera melakukannya. Salam, Naval Scene (bicara) 20 Maret 2019 08.20 (UTC)

External links found that need fixing (Oktober 2023)

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Prasasti Saruaso I that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

• https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbatusangkar/wp-content/uploads/sites/28/2014/12/Selintas-Prasasti-Melayu-Kuno-Budi-Istiawan.pdf is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20221005124744/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbatusangkar/wp-content/uploads/sites/28/2014/12/Selintas-Prasasti-Melayu-Kuno-Budi-Istiawan.pdf to the original URL.

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 13 Oktober 2023 04.25 (UTC)