Lord of Scoundrels

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Lord of Scoundrels
PengarangLoretta Chase
NegaraAmerika Serikat
BahasaInggris
GenreRoman Regency
PenerbitAvon Books
Tanggal terbit
1995
Halaman384
ISBNISBN 978-0380776160
Didahului olehCaptives of the Night 
Diikuti olehThe Last Hellion 

Lord of Scoundrels adalah sebuah novel roman karya Lorreta Chase yang diterbitkan oleh Avon Books pada tahun 1995. Novel ini merupakan buku ketiga dari series Scroundels yang ditulis oleh Chase.[1]

Berlatar pada tahun 1828, novel ini mengisahkan tentang Sebastian Baller, sang Marquess of Dain yang dikenal mengerikan oleh semua orang dan seorang gadis cerdas dengan tekad kuat, Jessica Trent, yang berusaha mengeluarkan saudara laki-lakinya yang bodoh dari jalan kehancuran. Untuk melakukan hal tersebut, Jessica harus berhadapan dengan Sebastian. Namun di luar dugaannya, Sebastian adalah seorang lelaki yang sangat menarik dan alih-alih menolong saudara laki-lakinya, sekarang orang yang paling membutuhkan pertolongan adalah dirinya sendiri.[2] Sama seperti novel-novelnya sebelumnya, Chase juga membuat karakter utama wanita di novel ini sebagai seorang gadis yang kuat. Chase menggambarkan Jessica sebagai seorang wanita yang telah hidup selama beberapa generasi sebelumnya dan memiliki "sikap yang lebih praktis dan blak-blakkan tentang sex".[3]

Alur cerita[sunting | sunting sumber]

Sebastian Ballister, sang Marquess dari Dain yang terkenal kejam dan buruk rupa, memiliki banyak sekali julukan, namun "malaikat" bukanlah salah satu dari mereka. Ia besar, kejam, dan berbahaya, membuat tidak ada satupun wanita terhormat yang ingin berhubungan dengannya. Sementara itu, Jessica Trent, seorang gadis dari keluarga terhormat yang cerdas, cantik, dan memiliki hati yang keras, pergi ke kota untuk menyelamatkan adik laki-lakinya dari jalan kehancuran. Takdir membawa mereka bertemu ketika ternyata iblis yang menyesatkan adik laki-lakinya itu adalah Sebastian Ballister.[4]

Sebastian terlahir tanpa kasih sayang orang tua, dimana ayahnya membencinya karena tampangnya yang buruk rupa dan ibunya meninggalkan ia dan ayahnya untuk pergi bersama pria lain.[5] Masa kecilnya dipenuhi dengan hal tidak menyenangkan karena ayahnya yang tidak ingin melihat dirinya mengirimnya ke sekolah asrama pria, Eton College, dimana ia dirisak oleh teman-temannya karena fisiknya. Setelah kematian ayahnya, Sebastian mewarisi gelar Marquess dari Dain dari ayahnya, namun ayahnya yang membencinya tidak meninggalkan sepeser warisan pun untuknya. Meski begitu, Sebastian yang cerdas berhasil menemukan caranya sendiri untuk mencari kekayaan dan dengan kekayaannya tersebut, ia memulai segala tindakan tidak bermoralnya yang membawanya bertemu dengan Bertie Trent, adik dari Jessica Trent.[6]

Sebastian tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan gadis tersebut akan mengubah seluruh sisa hidupnya. Mereka membuat sebuah perjanjian dimana Sebastian akan mengembalikan Bertie pada Jessica dan Jessica akan menjual lukisan langka yang diinginkan Sebastian kepadanya. Setelah perjanjian terpenuhi, Jessica mengira bahwa itu adalah akhir dari pertemuan mereka. Namun siapa sangka bahwa itu hanyalah awal dari segalanya. Takdir kembali membawa mereka bertemu di sebuah pesta dansa. Namun terjadi kesalahpahaman disana yang membuat Jessica kehilangan nama baiknya yang di masa depan akan membuatnya sulit menemukan pasangan hidup karena nama baik di keluarga aristokrat sangatlah penting. Jessica sangat marah dan menuntut pertanggung jawaban dari Sebastian. Sementara itu, Sebastian mengira Jessica berusaha menggodanya dan mengincar hartanya, membuatnya memandang Jessica seperti wanita-wanita rendahan lainnya. Meski begitu, Sebastian memutuskan untuk bertanggung jawab dan menikahi Jessica.[6]

Setelah menikah, Sebastian tidak sekali pun "menyentuh" Jessica. Jessica yang perlahan mulai tertarik pada Sebastian pun berulang kali mencoba menggoda Sebastian yang berakhir gagal. Bukan karena Sebastian tidak tertarik dengan Jessica, namun karena Sebastian mengira Jessica akan merasa jijik dengan penampilannya sama seperti kedua orang tuanya dan teman-temannya. Pada akhirnya, Sebastian menyadari bahwa Jessica tidak mengincar hartanya apalagi merasa jijik dengan penampilannya, ia meminta maaf kepada Jessica dan menjalani kehidupan suami-istri dengan Jessica.[6]

Saat mereka mengira bahwa kisah mereka telah berakhir bahagia, masalah muncul karena ternyata seorang wanita yang pernah tidur dengan Sebastian melahirkan anak mereka yang diberi nama Dominick. Sebastian tidak menyukai Dominick karena Dominick mengingatkannya akan dirinya di masa lalu dan tidak memiliki niatan untuk mengakui anak harammya tersebut. Namun Jessica merasa iba terhadap Dominick kecil yang hidup dalam kemiskinan dan diabaikan oleh ibu kandungnya sendiri. Jessica pun membujuk Sebastian hingga Sebastian setuju untuk menerima Dominick. Setelah memberi ibu Dominick uang dalam jumlah besar, Sebastian dan Jessica membawa Dominick untuk tinggal bersama mereka.[6]

Analisis cerita[sunting | sunting sumber]

Lord of Scoundrels dijuluki sebagai Beauty and the Beast versi modern (representasi dalam bentuk gambar tahun 1874)

Loretta Chase, penulis yang terkenal dengan novel historikal-regencynya, dikenal dengan gayanya menulis novel romantis sensual dimana adegan sensual yang pada awalnya "panas" akan perlahan berubah menjadi "hangat" dan Lord of Scroundels adalah salah satu di antaranya. Menurut Chase, Dain (Sebastian) adalah kombinasi dari "anak bebek buruk rupa yang bertransformasi menjadi angsa" dan "seorang pria tampan di mata Chase". Karena rasa percaya dirinya yang rendah, Dain gagal untuk menyadari bahwa rupanya telah banyak berubah dari ia kecil dan ia tumbuh lebih tampan. Sementara itu, Jessica dapat melihat "ketampanannya" yang tidak dapat dilihat orang lain. Mungkin tidak semua orang dapat melihat Dain sebagai seorang pria tampan, namun Jessica dan Chase adalah dua orang yang dapat, serta banyak pembaca lainnya.[7]

Banyak yang beranggapan bahwa Lord of Scroundels adalah versi modern dari cerita klasik, Beauty and the Beast dimana Jessica adalah sang Beauty dan Sebastian adalah sang Beast. Chase sendiri dalam sebuah wawancara pernah mengakui bahwa karakter Sebastian memang menyerupai Beast di Beauty and the Beast yang kasar dan sombong. Sementara Jessica adalah Beauty yang dapat mencintai Sebastian meski sosoknya yang buruk rupa.[8] Dalam novel Lord of Scroundels, terdapat acuan langsung untuk Beauty and the Beast, dimana Sebastian membandingkan hubungannya dan Jessica dengan kisah klasik tersebut.[9]

Penerimaan[sunting | sunting sumber]

Sejak diterbitkannya novel ini pada tahun 1995, novel ini telah diterjemahkan dalam setidaknya 14 bahasa berbeda, yaitu[10][11] Bahasa Mandarin, Bahasa Kroasia, Bahasa Ceska, Bahasa Perancis, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang, Bahasa Indonesia, Bahasa Italia, Bahasa Hungaria, Bahasa Rusia, Bahasa Slowakia, Bahasa Spanyol, Bahasa Turki, dan Bahasa Vietnam.[12][13] Novel ini berhasil menempati tempat kelima pada Pemilihan Top 100 All About Romance pada tahun 1998, sebelum akhirnya pada tahun 2000 naik menjadi nomor 1. Posisi nomor 1 tersebut bertahan untuk pemilihan tahun 2004, 2007, 2010, dan 2013.[7] Selain itu, novel ini juga merupakan pemenang Penghargaan RITA untuk kategori Roman Historikal Singkat Terbaik.[13] Versi e-book dari novel ini berhasil memasuki Daftar Penjualan Terbaik versi The New York Times pada bulan Agustus 2011.[14][15][16]

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

  • RITA Award - Best Short Historical[17]
  • Romantic Times - Penghargaan Regency Historical Romance[18]
  • Romance Readers Anonymous - Best Historical Single Title Romance[10]
  • Reader's Voice - Best Historical Romance[10]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Lord of Scoundrels (1995)" (dalam bahasa Inggris). Fantastic Fiction. 
  2. ^ "Lord of Scroundels Synopsis" (dalam bahasa Inggris). Gramedia. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  3. ^ "Lord of Scoundrels Interview: Part Deux". Wordwenches.typepad.com (dalam bahasa Inggris). 18 November 2007. Diakses tanggal 30 Juni 2015. 
  4. ^ "Lord of Scroundels". Gramedia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Mei 2020. 
  5. ^ Chase 1995, hlm. 2.
  6. ^ a b c d Chase, Loretta (1995). Lord of Scroundels. Amerika Serikat: Avon Books. ISBN 978-0380776160. 
  7. ^ a b "Writer's Corner for February, 2005 -Loretta Chase (2006 Loretta Chase Interview)" (dalam bahasa Inggris). All About Romance. Diakses tanggal 2 Mei 2020. 
  8. ^ "Lord of Scoundrels Interview: Part One". Wordwenches.typepad.com. 13 November 2007. Diakses tanggal 1 Juli 2015. 
  9. ^ Chase 1995, hlm. 162.
  10. ^ a b c "Chase, Loretta 1949–". Contemporary Authors, New Revision Series (dalam bahasa Inggris). 1 Januari 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2015. Diakses tanggal 26 Juni 2015. 
  11. ^ Chase, Loretta. "Lord of Scoundrels" (dalam bahasa Inggris). Lorettachase.com. Diakses tanggal 29 Juni 2015. 
  12. ^ "Index Translationum" (dalam bahasa Inggris). United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. Diakses tanggal 26 Juni 2015. 
  13. ^ a b "Lord of Scroundels". www.lorettachase.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2 Mei 2020. 
  14. ^ "Best Sellers: E-Book Fiction: Sunday, August 7th 2011". The New York Times. 7 Agustus 2011. Diakses tanggal 26 Juni 2015. 
  15. ^ "Best Sellers: E-Book Fiction: Sunday, August 14th 2011". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 14 Agustus 2011. Diakses tanggal 26 Juni 2015. 
  16. ^ "Best Sellers: E-Book Fiction: Sunday, August 21st 2011". The New York Times (dalam bahasa Inggris). 21 Agustus 2011. Diakses tanggal 26 Juni 2015. 
  17. ^ "RITA Winners" (dalam bahasa Inggris). Romance Writers of America. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-09. Diakses tanggal 25 Juni 2015. 
  18. ^ Helfer, M. (2015). "Lord of Scoundrels". RT Book Reviews (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-14. Diakses tanggal 25 Juni 2015.