Konde Mambruk

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Konde Mumbruk (Clerodendrum japonicum) dipercayai dan digunakan oleh masyarakat setempat untuk pengobatan,menurunkan panas atau demam. Tumbuhan ini berupa perdu yang bisa mencapai 2 meter. Batang ditumbuhi rambut halus,daun tunggal ,berwarna hijau tua ,berbentuk seperti jantung dan melebar. Letak berhadapan, bunga majemuk. Daun Konde Mambruk sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk menurunkan panas atau demam dengan mengambil tiga helai daun ditambahkan dengan minyak kelapa murni, diremas-remas dan dioleskan dibagian kepala untuk menurunkan panas atau demam.

Observasi klinis merupakan pembuktian secara ilmiah manfaat obat tradisional dengan melakukan pengamatan dan pendataan pada subjek penelitian( pasien). Demam adalah peningkatan suhu tubuh diatas 38 derajat celcius yang umumnya merupakan respon tubuh terhadap penyakit. Masyarakat setempat Waropen membudidayakan tanaman ini dan banyak di tanam di pekarangan halaman rumah dan pada tiap tepi jalan pun tanaman ini sering dijumpai karena penyebarannya luas di wilayah Papua. Banyak peneliti mencari senyawa baru sebagai alternatif untuk demam,salah satunya Konde Mambruk(Clerodendrum japonicum). Penelitian lain yang menguji aktifitas tanaman Konde Mambruk secara in vitro dan in vivo menyatakan bahwa senyawa ini sangat berpotensi digunakan sebagai obat penurun panas atau demam.Tumbuhan ini banyak mengandung alkohol,garam kalium yang berpotensi menurunkan panas.

Deskripsi[sunting | sunting sumber]

Tumbuhan ini berupa perdu yang bisa mencapai 2 meter. Batang ditumbuhi rambut halus. Daun tunggal,berwarna hijau tua,berbentuk seperti jantung, dan melebar,letak berhadapan. Bunga majemuk yang terdiri dari atas bunga-bungaan kecil yang tersusun membentuk piramid,berwarna merah dan buahnya bulat.

Habitat dan Penyebarannya[sunting | sunting sumber]

Banyak ditanam dipekarangan rumah,tepi jalan dan penyebarannya luas di wilayah Papua.

Penggunaan secara tradisional[sunting | sunting sumber]

Cara penggunaannya oleh masyarakat dan pengobat tradisional di Kampung Nau-Kabupaten Waropen yaitu tiga helai daun ditambahkan dengan minyak kelapa murni,diremas-remas dioleskan dibagian kepala untuk menurunkan panas atau demam.

Informasi kandungan Senyawa dan Aktivitas Farmakologis[sunting | sunting sumber]

Tumbuhan banyak mengandung alkohol,garam kalium,digunakan untuk menyembuhkan radang,peluruh kencing,wasir,bisul,anemia,reumatik,dan migrain.

Sumber[sunting | sunting sumber]

Buku Tumbuhan Kearifan Lokal Papua/Papua traditional medicine herbs,2017