Kertabhumi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mojopahit1293 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Vëantur07 (bicara | kontrib)
k Menghapus klaim-klaim tidak berdasar
Baris 14: Baris 14:
| predecessor2 =
| predecessor2 =
| successor2 =
| successor2 =
| spouse = {{unbulleted list
| spouse =
| issue =
| 1. [[Dewi Dwarawati Sepuh]] / Dewi Murdaningrum


| 2. [[Siu Ban Ci|Dewi Kian]] / Dwarawati Muda


| 3. [[Dewi Wandan Kuning]] / Dewi Bondrit cemoro
}}
| issue = {{collapsible list|title=Pernikahan dengan Dewi Dwarawati Sepuh :
|[[Ratu Ratna Pembayun]]
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Dewi Kian / Dwarawati Muda :
|[[Raden Patah]]
}}
{{collapsible list|title=Pernikahan dengan Dewi Wandan Kuning :
|[[Bondan Kejawan]]
}}
| death_date = 1478
| death_date = 1478
}}
}}
{{Keluarga kerajaan Majapahit}}
{{Keluarga kerajaan Majapahit}}
'''Bhre Kertabhumi''' / <ref>{{Cite book|last=Fakir|first=Suparman Al|date=2023-10-12|url=https://books.google.co.id/books?id=WGLcEAAAQBAJ&pg=PA132&lpg=PA132&dq=nama+gelar+bhre+kertabhumi&source=bl&ots=fDW-h1EQ2C&sig=ACfU3U03wfPQ3vVKPZLkNLmpTbO91sYcwg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjK1ueropiEAxVoyTgGHfLzD-g4UBDoAXoECAwQAg#v=onepage&q=nama%20gelar%20bhre%20kertabhumi&f=false|title=BABAD GLAGAHWANGI|publisher=Uwais Inspirasi Indonesia|isbn=978-623-133-157-1|language=id}}</ref> / '''Dyah Singhanegara''' / '''Dyah''' '''Singhawardhana''' /'''Raden Alit/ R. Angkawijaya''' atau '''Kung-ta-bu-mi''' atau disingkat '''Brawijaya V''' adalah raja [[Majapahit]] [[Wangsa Rajasa]] terakhir (Brawijaya ingkang Pamungkas) yang hidup pada tahun 1405 - 1478 , dan berkuasa sebagai raja dari tahun 1468 sampai 1474 berkedudukan di Kertabhumi / wilwatiktapura / Daerah Ibukota Kerajaan Majapahit , [[Trowulan]], [[Mojokerto]]. Beliau merupakan putra bungsu [[Rajasawardhana]] (Raja Majapahit ke-8).
'''Bhre Kertabhumi''' / <ref>{{Cite book|last=Fakir|first=Suparman Al|date=2023-10-12|url=https://books.google.co.id/books?id=WGLcEAAAQBAJ&pg=PA132&lpg=PA132&dq=nama+gelar+bhre+kertabhumi&source=bl&ots=fDW-h1EQ2C&sig=ACfU3U03wfPQ3vVKPZLkNLmpTbO91sYcwg&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjK1ueropiEAxVoyTgGHfLzD-g4UBDoAXoECAwQAg#v=onepage&q=nama%20gelar%20bhre%20kertabhumi&f=false|title=BABAD GLAGAHWANGI|publisher=Uwais Inspirasi Indonesia|isbn=978-623-133-157-1|language=id}}</ref> / '''Dyah Singhanegara''' / '''Dyah''' '''Singhawardhana''' /'''R. Angkawijaya''' adalah raja [[Majapahit]] [[Wangsa Rajasa]] terakhir (Brawijaya ingkang Pamungkas) yang hidup pada tahun 1405 - 1478 , dan berkuasa sebagai raja dari tahun 1468 sampai 1474 berkedudukan di Kertabhumi / wilwatiktapura / Daerah Ibukota Kerajaan Majapahit , [[Trowulan]], [[Mojokerto]]. Beliau merupakan putra bungsu [[Rajasawardhana]] (Raja Majapahit ke-8).


Nama beliau dikenal melalui [[Prasasti Jiyu]], [[Serat Pararaton]], [[Kakawin Banawa Sekar]], [[Suma Oriental]], [[Babad Tanah Jawi]], [[Serat Kanda]] dan [[Serat Pranitiradya]].
Nama beliau dikenal melalui [[Prasasti Jiyu]], [[Serat Pararaton]], [[Kakawin Banawa Sekar]], [[Suma Oriental]], [[Babad Tanah Jawi]], [[Serat Kanda]] dan [[Serat Pranitiradya]].
Baris 47: Baris 31:


== Dikalahkan Girindrawardhana ==
== Dikalahkan Girindrawardhana ==
Menurut [[Prasasti Petak]] dan [[Prasasti Jiyu I|Prasasti Jiyu]] yang dibuat tahun 1474, oleh [[Dyah Ranawijaya]] (Girindrawardhana).Dyah Shingawardhana / Bhre Kertabhumi dikalahkan oleh [[Dyah Ranawijaya]], raja [[Majapahit]] yang sejak tahun 1474 menggantikan [[Suraprabhawa|Singhawikramawardhana]]. Hal ini diperkuat juga dalam [[Prasasti Petak]], Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Bhre Kertabhumi,<ref name="SNI448">Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 448-451.</ref> serta memindahkan ibu kota Majapahit ke Daha ([[Kediri]]). Bhre Kertabhumi kemudian melarikan diri ke daerah [[Demak]]. Peristiwa perebutan kekuasaan ini kemudian memicu perang antara Majapahit melawan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Bhre Kertabhumi. Hingga pada tahun 1478, setelah Bhre Kertabhumi wafat, [[Raden Patah]] putra
Menurut [[Prasasti Petak]] dan [[Prasasti Jiyu I|Prasasti Jiyu]] yang dibuat tahun 1474, oleh [[Dyah Ranawijaya]] (Girindrawardhana).Dyah Shingawardhana / Bhre Kertabhumi dikalahkan oleh [[Dyah Ranawijaya]], raja [[Majapahit]] yang sejak tahun 1474 menggantikan [[Suraprabhawa|Singhawikramawardhana]]. Hal ini diperkuat juga dalam [[Prasasti Petak]], Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Bhre Kertabhumi,<ref name="SNI448">Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 448-451.</ref> serta memindahkan ibu kota Majapahit ke Daha ([[Kediri]]). Bhre Kertabhumi kemudian melarikan diri ke daerah [[Demak]]. Peristiwa perebutan kekuasaan ini kemudian memicu perang antara Majapahit melawan.
Bhre Kertabhumi mendirikan [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak]] dan memisahkan diri dari Majapahit.


==Keluarga dan keturunan==
==Keluarga dan keturunan==
Baris 59: Baris 42:
**Bhre [[Yogyakarta|Mataram]] V
**Bhre [[Yogyakarta|Mataram]] V
**Bhre [[Lamongan|Pamotan]] II
**Bhre [[Lamongan|Pamotan]] II
*Istri :
** Dewi Amarawati/dwarawati (champa)
** Siu Ban Chi (tiongkok)
** Dewi Wandhan Kuning (sulawesi)
** Dewi Kian (cina palembang)
*Anak:
**[[Ratu Ratna Pembayun|Ratu Ratna Pambayun]](mojokerto)
**[[Raden Patah]] (demak)
**Bondan Kajawan (mataram)
**Bathara Katong (wengker)
**Raden Jaka Ketul
**Harya [[Tunangka lopi|Tarunaba]]/jokoKretek(makasar)
**Harya Dilah (palembang)
**Jaran Panoleh (songenep)
**Harya Dewa Ketuk (bali)
**Harya prabangkara (pergi ke cina)
**Harya Kuwik (borneo)
**Jakasujalma (suralegawa/blambangan)
**Raden Surenggana (perang demak)
**Retno bintara (nusa barung)
**Retnokedaton(umbul kendat pengging)
**Retno Kumolo (jipang)
**jaka mulya gajah premada (sragen)
**Retno Marlangen (Lowano)
**Raden Gugur/sunan Lawu
**DLL


*Cucu:
**[[Pati Unus]]
**[[Trenggana]]
**Nyai Ageng Ngerang
**Ki Getas Pandawa
**Ki Ageng Wanasaba, lainnya
**kebo kanigoro
**kebo amiluhur
**kebo kenongo

*cicit :
** [[Sultan Hadiwijaya]] Joko Tingkir

== Referensi ==
== Referensi ==
* ''Babad Majapahit dan Para Wali (Jilid 3)''. 1989. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah
* ''Babad Majapahit dan Para Wali (Jilid 3)''. 1989. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah
Baris 108: Baris 50:
* Slamet Muljana. 2005. ''Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968)''. Yogyakarta: LKIS
* Slamet Muljana. 2005. ''Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968)''. Yogyakarta: LKIS


== Catatan Kaki ==
[[Kategori:Majapahit]]
[[Kategori:Majapahit]]
[[Kategori:Raja Majapahit]]
[[Kategori:Raja Majapahit]]

Revisi per 1 April 2024 14.24

Prabu Singhanegara
Bhre Kertabhumi
Maharaja Majapahit ke 11
Berkuasa1468-1474
PendahuluSuraprabhawa
PenerusDyah Ranawijaya
Kematian1478
AyahRajasawardhana
IbuManggalawardhani Bhre Tanjungpura

Bhre Kertabhumi / [1] / Dyah Singhanegara / Dyah Singhawardhana /R. Angkawijaya adalah raja Majapahit Wangsa Rajasa terakhir (Brawijaya ingkang Pamungkas) yang hidup pada tahun 1405 - 1478 , dan berkuasa sebagai raja dari tahun 1468 sampai 1474 berkedudukan di Kertabhumi / wilwatiktapura / Daerah Ibukota Kerajaan Majapahit , Trowulan, Mojokerto. Beliau merupakan putra bungsu Rajasawardhana (Raja Majapahit ke-8).

Nama beliau dikenal melalui Prasasti Jiyu, Serat Pararaton, Kakawin Banawa Sekar, Suma Oriental, Babad Tanah Jawi, Serat Kanda dan Serat Pranitiradya.

Bhre Kertabhumi dikenal sebagai penguasa Majapahit setelah mengalahkan pamannya, Suraprabhawa (Raja Majapahit ke-10). Bhre Kertabhumi merupakan ayah dari Raden Patah, Ratna Pambayun dan 115 anak lainnya.[2]

Prabu Kertabhumi merupakan Raja dari Dinasti Rajasa yang terakhir (Dinasti Rajasa adalah dinasti keturunan Ken Arok), yang setelah itu digulingkan oleh sepupunya, Adipati Kediri zaman majapahit yaitu Girindrawardhana Dyah Ranawijaya.

Merebut Takhta Majapahit

Menurut Pararaton, pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi melakukan pemberontakan terhadap pamannya yang bernama Suraprabhawa (Singhawikramawardhana), adik Rajasawardhana, karena ia adalah putra Rajasawardhana, yang merasa lebih berhak atas takhta Majapahit dibanding pamannya itu. Pemerintahan Suraprabhawa berakhir tahun 1468 dan digantikan oleh keponakannya, yaitu Bhre Kertabhumi putra Rajasawardhana. Suraprabhawa beserta keluarganya kemudian melarikan diri ke daerah Keling, Daha. Pararaton memang tidak menyebut dengan jelas kalau Bhre Kertabhumi adalah raja yang menggantikan Suraprabhawa. Justru dalam kronik Cina dari Kuil Sam Po Kong, diketahui kalau Kung-ta-bu-mi adalah penguasa Majapahit yang memerintah sampai meninggal pada tahun 1478.

Dikalahkan Girindrawardhana

Menurut Prasasti Petak dan Prasasti Jiyu yang dibuat tahun 1474, oleh Dyah Ranawijaya (Girindrawardhana).Dyah Shingawardhana / Bhre Kertabhumi dikalahkan oleh Dyah Ranawijaya, raja Majapahit yang sejak tahun 1474 menggantikan Singhawikramawardhana. Hal ini diperkuat juga dalam Prasasti Petak, Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Bhre Kertabhumi,[3] serta memindahkan ibu kota Majapahit ke Daha (Kediri). Bhre Kertabhumi kemudian melarikan diri ke daerah Demak. Peristiwa perebutan kekuasaan ini kemudian memicu perang antara Majapahit melawan.

Keluarga dan keturunan

Referensi

  • Babad Majapahit dan Para Wali (Jilid 3). 1989. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah
  • Babad Tanah Jawi. 2007. (terj.). Yogyakarta: Narasi
  • H.J. de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
  • J.L.A. Brandes, 1897, Pararaton (Ken Arok) of het boek der Koningen van Tumapěl en van Majapahit. Uitgegeven en toegelicht. Batavia: Albrecht; 's Hage: Nijhoff. VBG 49.1.
  • Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS

Catatan Kaki

  1. ^ Fakir, Suparman Al (2023-10-12). BABAD GLAGAHWANGI. Uwais Inspirasi Indonesia. ISBN 978-623-133-157-1. 
  2. ^ "Silsilah Raja Majapahit : Inilah Daftar 117 Anak Prabu Brawijaya V | Diantaranya Mungkin leluhur Anda". Website Resmi Desa Jatimulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Diakses tanggal 2024-02-02. 
  3. ^ Poesponegoro & Notosusanto (1990), hal. 448-451.