Kabupaten Demak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Demak)
Kabupaten Demak
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦢꦼꦩꦏ꧀
 • Pegonدمك
 • Alfabet JawaDêmak
Dari kiri; ke kanan: Gapura perbatasan Demak - Semarang, Sedekah laut nelayan Demak, Kawasan Masjid Agung Demak, dan Hutan Mangrove Morosari
Lambang resmi Kabupaten Demak
Julukan: 
Daerah Wali, Belimbing, Jambu
Peta
Peta
Kabupaten Demak di Jawa
Kabupaten Demak
Kabupaten Demak
Peta
Kabupaten Demak di Indonesia
Kabupaten Demak
Kabupaten Demak
Kabupaten Demak (Indonesia)
Koordinat: 6°53′S 110°40′E / 6.88°S 110.67°E / -6.88; 110.67
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU Nomor 13 Tahun 1950
Hari jadi28 Maret 1503
Ibu kotaKota Demak
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • Bupatidr. Hj. Eisti'anah, S.E.
 • Wakil BupatiKH. Ali Makshun, M.Si
Luas
 • Total897,43 km2 (346,50 sq mi)
Populasi
 • Total1.232.870
 • Kepadatan1.450/km2 (3,800/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 99,08% Islam
  • 0,02% Buddha
  • 0,04% Hindu
  • 0,01% Lainnya[2][3][4]
 • BahasaBahasa Indonesia (resmi), Bahasa Jawa (dominan)
 • IPMKenaikan 72,22 (2020)
Tinggi[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3321
Kode area telepon+62 291
+62 24 (kecamatan Mranggen dan Sayung)
Pelat kendaraanH xxxx **E/*J/*N
Kode Kemendagri33.21
DAURp 960.411.394.000,- (2020)[6]
Semboyan daerahDemak BERAMAL (Bersih, Elok, Rapi, Anggun, Maju, Aman, dan Lestari)
Flora resmiBelimbing demak
Fauna resmiBlekek
Situs webwww.demakkab.go.id

Kabupaten Demak (Jawa: Hanacaraka: ꦢꦼꦩꦏ꧀ Pegon: دمك, translit. Dêmak) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Demak Kota, kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat, Kabupaten Jepara di utara, Kabupaten Kudus di timur, Kabupaten Grobogan di tenggara, serta Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di sebelah barat. Kabupaten Demak memiliki luas 897,43 km² dan berpenduduk 1.158.772 jiwa (2019).[1].

Etimologi[sunting | sunting sumber]

"Demak" berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu "Dhima" yang artinya rawa. Hal ini mengingat tanah di Demak adalah tanah bekas rawa alias tanah lumpur. Bahkan sampai sekarang jika musim hujan di daerah Demak sering digenangi air, dan pada musim kemarau tanahnya banyak yang retak, karena bekas rawa alias tanah lumpur. Karena tanah Demak adalah tanah labil, maka jalan raya yang dibangun mudah rusak, oleh karena itu jalan raya di Demak menggunakan beton.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Pantai utara Jawa Tengah (bagian Gunung Muria) di masa Kerajaan Demak

Kabupaten Demak adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak pada 6°43'26"–7°09'43" LS dan 110°27'58"–110°48'47" BT dan terletak sekitar 25 km di sebelah timur Kota Semarang. Demak dilalui Jalan Nasional Rute 1 (pantura) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi. Kabupaten Demak memiliki luas wilayah seluas ± 1.149,07 km², yang terdiri dari daratan seluas ± 897,43 km², dan lautan seluas ± 252,34 km². Kabupaten Demak mempunyai pantai sepanjang 34,1 Km, terbentang di 13 desa yaitu desa Sriwulan, Bedono, Timbulsloko dan Surodadi (Kecamatan Sayung), kemudian Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah, Desa Morodemak, Purworejo dan Desa Betahwalang (Kecamatan Bonang) selanjutnya Desa Wedung, Berahankulon, Berahanwetan, Wedung dan Babalan (Kecamatan Wedung). Sepanjang pantai Demak ditumbuhi vegetasi mangrove seluas sekitar 476 Ha.[7]

Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah administrasi Kabupaten Demak meliputi:

Utara Kabupaten Jepara
Timur Kabupaten Kudus
Selatan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang
Barat Kota Semarang dan Laut Jawa

Geologi dan Topografi[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan kondisi tekstur tanahnya, wilayah Kabupaten Demak terdiri atas tekstur tanah halus (lanau) dan tekstur tanah sedang (lempung). Dilihat dari sudut kemiringan tanah, rata-rata datar. Dengan ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut (sudut elevasi) wilayah kabupaten Demak terletak mulai dari 0 m sampai dengan 100 m. Berdasarkan letak ketinggian dari permukaan air laut, wilayah Kabupaten Demak dibagi atas tiga wilayah meliputi:

  1. Wilayah A: Elevasi 0 – 3 meter, meliputi sebagian besar Kecamatan Bonang, Demak, Karangtengah, Mijen, Sayung dan Wedung;
  2. Wilayah B:
    • Elevasi 3 – 10 meter, meliputi sebagian besar dari tiap‐tiap kecamatan di Kabupaten Demak;
    • Elevasi 10 – 25 meter meliputi sebagian dari Kecamatan Dempet, Karangawen dan Mranggen;
    • Elevasi 25 – 100 meter meliputi sebagian kecil dari Kecamatan Mranggen dan Kecamatan Karangawen;
  3. Region C: Elevasi lebih dari 100 meter meliputi sebagian kecil dari Kecamatan Karangawen dan Mranggen.[7]

Hidrologi[sunting | sunting sumber]

Beberapa sungai yang mengalir di Demak antara lain: Kali Tuntang, Kali Buyaran, dan yang terbesar adalah Kali Serang yang membatasi kabupaten Demak dengan kabupaten Kudus dan Jepara. Sungai – sungai yang terdapat di Kabupaten Demak ini memiliki fungsi kompleks, yaitu digunakan sebagai jalur transportasi dan juga berguna sebagai sumber penyediaan air. Bila dikembangkan dengan teknologi yang lebih maju, sungai-sungai itu bisa menjadi sumber pengairan teknis persawahan, serta berbagai keperluan lainnya.

Wilayah kerja pengairan di Kabupaten Demak terbagi manjadi 3 (tiga), yaitu :

  1. Pengairan Serang Hilir, Pengairan Serang Hilir yang termasuk dalam Kabupaten Demak ada 2 (dua) daerah irigasi, yaitu : D.I. Sedadi Dempet (7.671 ha) dan D.I. Klambu Kiri (21.457 ha).
  2. Pengairan Serang Hulu, Pengairan Serang Hulu yang termasuk dalam Kabupaten Demak adalah daerah irigasi Sedadi Godong. Daerah irigasi Sedadi Godong mempunyai luas 8.494 Ha, meliputi : Kabupaten Demak ( 1.440,5 Ha ) dan Kabupaten Grobogan ( 7.053,5 Ha )
  3. Pengairan Tuntang Hilir, Pengairan Tuntang Hilir yang termasuk dalam Kabupaten Demak adalah : D.I. Guntur Kanan, D.I. Guntur Kiri, D.I. Polder Batu, D.I. Gablok, D.I. Glapan Kanan, D.I. Glapan Kiri, D.I. Jragung, D.I. Pelayaran Sayung Batu, D.I. Pelayaran Buyaran, D.I. Dolok Kanan, D.I. Dolok Kiri dan D.I. Pucanggading Kanan.

Demak memiliki potensi cekungan air tanah yang cukup tinggi yakni air tanah dangkal sebesar 166,2 juta m³/th dan air tanah dalam sebesar 4,1 juta m³/th. Namun demikian, air tanah dangkal (sumur gali), dan air tanah dalam (sumur bor) di Demak rata‐rata kualitas airnya kurang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai air minum. Hal ini disebabkan air tanah di Demak banyak mengandung unsur besi dan pada musim kemarau kapasitasnya tidak memenuhi kebutuhan sehari‐hari.[7]

Iklim[sunting | sunting sumber]

Suhu udara di wilayah Demak bervariasi antara 21°–34 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±80%. Wilayah Kabupaten Demak beriklim tropis dengan tipe muson tropis (Am) dengan dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di wilayah Demak berlangsung pada periode MeiOktober yang merupakan periode bertiupnya angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin dan bulan terkering adalah bulan Agustus. Musim penghujan di daerah Demak berlangsung pada periode NovemberApril yang merupakan saat berhembusnya angin muson barat laut–barat daya yang bersifat basah dan lembap dan bulan terbasah terjadi pada bulan Januari dengan jumlah curah hujan bulanan lebih dari 400 mm per bulan. Curah hujan tahunan untuk wilayah Demak berkisar antara 1.800–2.400 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–140 hari hujan per tahun.

Data iklim Demak, Jawa Tengah, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.8
(87.4)
31.2
(88.2)
31.7
(89.1)
32
(90)
32.5
(90.5)
32.7
(90.9)
33.1
(91.6)
33.8
(92.8)
34.2
(93.6)
34.6
(94.3)
33.2
(91.8)
31.9
(89.4)
32.64
(90.8)
Rata-rata harian °C (°F) 26.5
(79.7)
26.9
(80.4)
27.2
(81)
27.8
(82)
27.1
(80.8)
26.7
(80.1)
26.2
(79.2)
26.8
(80.2)
27.5
(81.5)
28
(82)
27.8
(82)
27
(81)
27.13
(80.83)
Rata-rata terendah °C (°F) 22
(72)
22.7
(72.9)
22.4
(72.3)
22.2
(72)
21.9
(71.4)
21.2
(70.2)
20
(68)
20.6
(69.1)
21.1
(70)
21.9
(71.4)
22.6
(72.7)
22.1
(71.8)
21.73
(71.15)
Presipitasi mm (inci) 471
(18.54)
360
(14.17)
276
(10.87)
191
(7.52)
120
(4.72)
64
(2.52)
45
(1.77)
40
(1.57)
54
(2.13)
123
(4.84)
216
(8.5)
332
(13.07)
2.292
(90,22)
Rata-rata hari hujan 18 17 16 12 9 5 3 3 4 10 14 17 128
% kelembapan 86 85 84 82 81 79 78 74 75 76 80 84 80.3
Rata-rata sinar matahari bulanan 167 163 198 226 246 257 298 296 274 262 227 195 2.809
Sumber #1: Climate-Data.org[8]
Sumber #2: Weatherbase[9]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Tanggal 28 Maret 1503 ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten Demak. Hal ini merujuk pada peristiwa penobatan Raden Patah menjadi Sultan Demak yang jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal atau 12 Mulud Tahun 1425 Saka (dikonversikan menjadi 28 Maret 1503).

Demak di bagian timur Residentie Semarang tahun 1889.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]

Bupati Demak
Lambang Kabupaten Demak
Petahana
dr. Hj. Eisti'anah, S.E

sejak 27 Mei 2021
KediamanRumah Dinas Bupati Demak
Masa jabatan5 tahun
Dibentuk1503
Pejabat pertamaRaden Patah

Berikut adalah Daftar Bupati Demak dari masa ke masa.

No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan Ref.
Kesultanan Demak
1 Raden Patah 1503 1518
2 Pati Unus 1518 1521
3 Trenggana 1521 1546
4 Sunan Prawoto 1546 1568 1548-1568 adalah masa perebutan kekuasaan antara kerabat kerajaan setelah wafatnya penguasa terakhir Demak, Trenggana
Kesultanan Pajang[10]
5 Hadiwijaya 1568 1583 masa transisi dipindah ke Pajang [11][12]
6 Arya Pangiri 1583 1586
7 Pangeran Benawa 1586 1587
Kesultanan Mataram
8 Tumenggung Wironegoro 1587 1606
9 Hadipati Haryo Nagoro 1606 1613
10 Ki Ageng Batang 1613 1616
11 Ki Ageng Gombong 1616 1617
12 1617 1621 Situasi tidak stabil/penjajahan
13. Ki Ageng Seda Laren 1621 1646
14. 1646 1649 Situasi tidak stabil/penjajahan
15. Hadipati Mangkuprojo 1649 1701
16. Hadipati Tumenggung Padmanagara 1701 1734 Situasi tidak stabil/penjajahan
Hindia Belanda
17. Hadipati Wiryokusumo/ Panembahan Krapyak 1734 1757
18 Hadipati Somodiningrat Kaloran 1757 1760
19 Ki Ageng Bogor 1760 1763
20 1763 1772 kekosongan kekuasaan
21 Ki Ageng Kaliwungu 1772 1776
22 Haryo Nagoro / R. Brotokusumo 1776 1781
23 Hadipati Wiryo Hadinegoro 1781 1801
24 R.A.A. Tjondro Adhinegoro 1801 1850 Membangun pendopo Kadipaten Demak
25 P.A. Tjondronegoro IV 1850 1866 [13]
26 R.M.A.A. Poerboningrat 1866 1881 Dipindah menjadi bupati Semarang
27 P.A. Hadiningrat 1881 1915
28 R.T.A. Tjokroamiprodjo 1915 1922
29 R.A. Sosrohadiwidjojo 1923 1936 Dipindah menjadi bupati Kebumen
30 R.A.A. Iskandar Tirtokoesoemo 1936 1941
31 R. Sapangat Kartanegara 1942 1945 Diangkat oleh penguasa Jepang [14]
32 M. Achmad Djojosoedarmo 1945 Bupati terakhir yang diangkat oleh penguasa Jepang [14]
Pemerintahan Republik Indonesia
33 R.T. Rawoeh Reksohadiprodjo 1948 1949 Diangkat oleh Recomba [15]
34 R. Sukirdjo Reksoprodjo 1949 1952
35. R. Sukandar 1952 1957
36 Sidul Karto Atmojo 1957 1958
37 R. Indrijo Jatnopranoto 1958 1966
38 Dumami, SH 1966 1972
39. Drs. M. Adnan Widodo 1972 1973
40 Drs. Winarna Surya Adisubrata 1973 1978
41. Drs. H. Sudomo 1978 1984
42. Kol. Eddy Sumarta Wijaya 1984 1985 Meninggal dunia di tengah masa jabatan
43. Drs. Waluyo Cokrodarmanto 1985 1986 Penjabat sementara
44. Kol. H. Soekarlan 1986 1996 [16]
45. Kol. H. Djoko Widji Suwito, SIP 1996 2001
46. Dra. Hj. Endang Setyaningdyah, MSi. 2001 2006
47. Drs. H. Tafta Zaini, MM. 2006 2016 Meninggal dunia saat bertugas pada periode kedua
48. Drs. H. Dachirin Said, M.Si 2012 2016 Bertugas hingga 2016 melanjutkan pejabat sebelumnya
49. H. M Natsir 2016 2021
50. dr. Hj. Eisti'anah, S.E. 2021 2026

eferensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Kabupaten Demak Dalam Angka 2021 (pdf) (Laporan). Demak: Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak. hlm. 6, 37, 97–99. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-16. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL
  3. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Demak". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  4. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022. 
  5. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  6. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  7. ^ a b c "Profil Demak" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 2020-09-16. 
  8. ^ "Demak, Jawa Tengah, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  9. ^ "Demak, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  10. ^ Ningsih, Widya Lestari (2021-05-27). Nailufar, Nibras Nada, ed. "Kerajaan Pajang: Pendiri, Raja-raja, Kemunduran, dan Peninggalan". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-05-29. 
  11. ^ "Kerajaan Pajang". ArcGIS StoryMaps. Diakses tanggal 2021-05-29. 
  12. ^ "Sumber Sejarah Kerajaan Pajang; Raja-raja, Runtuhnya, dan Peninggalan-peninggalan". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diakses tanggal 2021-05-29. 
  13. ^ Sutherland, Heather (1974). "Notes on Java's Regent Families: Part II". Indonesia (17): 1–42. doi:10.2307/3350770. ISSN 0019-7289. 
  14. ^ a b "Semarang Syuu". Kan po No. 61. 
  15. ^ "De Nieuwe Regent van Demak". De locomotief (dalam bahasa Belanda). 
  16. ^ "Letkol Soekarlan Bupati Demak". Mimbar Kekaryaan ABRI. 

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah gambaran komposisi anggota DPRD Kabupaten Demak sejak 2004 hingga 2019.

Partai Politik Jumlah Kursi pada Periode
2004-2009[1] 2009-2014[2] 2014-2019[3] 2019-2024[4]
PKB 9 Kenaikan 10 Penurunan 9 Steady 9
Gerindra (baru) 3 Kenaikan 8 Steady 8
PDI-P 16 Penurunan 8 Steady 8 Kenaikan 11
Golkar 4 Kenaikan 6 Kenaikan 9 Penurunan 7
NasDem (baru) 3 Kenaikan 6
PKS 2 Kenaikan 5 Penurunan 4 Penurunan 0
PPP 9 Penurunan 5 Steady 5 Steady 5
PAN 1 Kenaikan 2 Steady 2 Penurunan 1
Hanura (baru) 1 Penurunan 0 Steady 0
Demokrat 3 Kenaikan 6 Penurunan 2 Kenaikan 3
PDP (baru) 2
PKPB 0 Kenaikan 1
PKNU (baru) 1
PBR 1 Penurunan 0
Jumlah Anggota 45 Kenaikan 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 8 Kenaikan 12 Penurunan 9 Penurunan 8


Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Demak terdiri dari 14 kecamatan, 6 kelurahan, dan 243 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.116.343 jiwa dengan luas wilayah 900,12 km² dan sebaran penduduk 1.240 jiwa/km².[5][6]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Demak, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.21.12 Bonang 21 Desa
33.21.11 Demak 6 13 Desa
Kelurahan
33.21.07 Dempet 16 Desa
33.21.08 Gajah 18 Desa
33.21.03 Guntur 20 Desa
33.21.09 Karanganyar 17 Desa
33.21.02 Karangawen 12 Desa
33.21.05 Karangtengah 17 Desa
33.21.14 Kebonagung 14 Desa
33.21.10 Mijen 15 Desa
33.21.01 Mranggen 19 Desa
33.21.04 Sayung 20 Desa
33.21.13 Wedung 20 Desa
33.21.06 Wonosalam 21 Desa
TOTAL 6 243

Rencana pengembangan[sunting | sunting sumber]

Pemkab Demak dan Bupati Demak mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Demak, diantaranya:[butuh rujukan]

  • Brown Canyon, Pemerintah Desa Kebonbatur dan Kecamatan Mranggen bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Demak untuk menjadikan Brown Canyon menjadi tempat wisata. (Jangka Pendek)
  • Tugu Barongan Khas Demak yaitu Membangun Taman seperti "Taman Pandanaran Semarang" tetapi menggunakan Patung BARONGAN DEMAK (Barongan Singo Karya) bukan menggunakan Patung Warak Ngendog (Barongan khas Semarang).
  • Rumah Sakit Kecamatan Mijen, Pemkab Demak bekerjasama dengan Swasta/Investor mendirikan Rumah Sakit Umum Mijen karena lebih potensial mengingat Mijen merupakan salah satu kecamatan terluar dari Kabupaten Demak, sehingga perlu diperhatikan kesehatannya dengan membangun Rumah Sakit di Kecamatan Mijen(Jangka Panjang)
  • Event "DEMAK MEAL EXPO", seharusnya Pemkab Demak mengadakan event Demak Meals Expo, (artinya: festival makanan khas Demak) supaya Kabupaten Demak tidak hanya dikenal wisata religi, tetapi juga terkenal makanan khasnya. Sehingga Demak bisa menjadi kota wisata kuliner.
  • * Taman Air Bertema Rawa, pemkab Demak berpotensi untuk mengajak investor untuk membangun wahana wisata buatan "Waterpark" dengan mengusung bertema Rawa-Rawa, karena sesuai dengan asal-usul Kabupaten Demak adalah rawa-rawa. waterpark tersebut cocok diberi nama DEMAK SWAMP PARK atau DEMAK MARSH PARK yang keduanya artinya sama yaitu Taman Rawa Demak. Meminta pihak swasta maupun pemerintah yang hendak ingin membangun wisata air waterboom di Kabupaten Demak, diharap menggunakan nama Demak Swamp Park (Taman Rawa Demak) mengingat Demak dahulunya merupakan rawa. Dan apabila masih ada yang membuat wisata air waterboom maka diharapkan menggunakan nama Demak Palace Park (Taman Istana Demak) mengingat Demak dahulunya merupakan kerajaan Demak serta memasang ornamen bendera kerajaan Demak dan arsitektur masa kerajaan Demak pada Demak Palace Park.
  • Jalur Sepeda dan Becak, Membangun Jalur sepeda & Becak yang jalan rayanya di cat hijau dan di beri semacam trotoar pemisah dengan jalan raya mobil dan motor. jalur sepedanya dari Alun-Alun Demak hinga Jepara, dari Alun-Alun Demak hinga Kudus, dari Alun-Alun Demak hinga Kota Semarang. jalur sepeda agar meningkatkan minat bersepeda dan meninggalkan kendaraan bermotor supaya Demak udaranya tidak polusi. (Jangka Pendek)
  • Sawah Organik, Menjadikan seluruh sawah di Demak menjadi sawah organik, yaitu padi organik, blewah organik, dll. (Jangka Pendek)
  • Trotoar Ramah Disabilitas, yaitu membangun trotoar yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat.
  • Taman Ramah Disabilitas, membangun taman yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat, dengan berbagai fasilitas yang dapat mempermudahkan kaum disabilitas mengunjungi alun-alun.
  • Alun-Alun Ramah Disabilitas, membangun alun-alun yang aman dan nyaman bagi kaum disabilitas baik itu pengguna kursi roda maupun pengguna tongkat, dengan berbagai fasilitas yang dapat mempermudahkan kaum disabilitas mengunjungi alun-alun.
  • Demak Barong Karnival, Mengadakan even tahunan yaitu "DEMAK BARONG CARNIVAL" yang merupakan perayaan yang digelar dengan atraksi unjuk kepiawaian memainkan Barongan Singo Karya (Barongan Khas Demak). Juga mengundang berbagai Barongan seluruh Indonesia untuk memeriahkan Demak Barong Carnival, yaitu: Barongan Dencong, Barong Loreng Gonteng, Singo Ulung, Barong Bali, Reog Ponorogo, Barongan Gembong Kamijoyo, Ondel-Ondel, Hudoq, Bebegig Sumantri, Barong Kemiren, dll.[butuh rujukan]

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Pertanian[sunting | sunting sumber]

Jambu air merah delima merupakan buah khas yang tumbuh tersebar di Kecamatan Wonosalam, Mijen, Guntur, Wedung dan Demak Kota. Kekhasan dari jambu air ini adalah rasa manis dan buahnya tebal. Selain jambu air, buah yang tersohor adalah Belimbing Demak. Buah belimbing unggulan yaitu Belimbing Demak kapur dan Belimbing Demak Kunir yang pusatnya di daerah Betokan. Terdapat pula buah unggulan lain seperti Kelengkeng Pingpong dan Itoh yang berada di Trengguli Kecamatan Wonosalam dan Mlatiharjo Kecamatan Gajah. Selain itu, pada tahun 2009, Demak adalah pemasok beras terbesar di Jawa Tengah, dan saat itu pula pemasok beras terbesar di indonesia adalah Jawa Tengah. Pertanian padi juga termasuk pertanian unggulan daerah Demak.

Potensi Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Seni Budaya[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Demak terdapat beberapa kesenian, yaitu:

Pertunjukan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Demak terdapat beberapa acara perayaan, yaitu:

Pertunjukan Tradisional[sunting | sunting sumber]

Pertunjukan Modern[sunting | sunting sumber]

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Demak terdapat beberapa tempat wisata, yaitu:

Wisata Alam[sunting | sunting sumber]

Wisata Sejarah[sunting | sunting sumber]

Wisata keluarga[sunting | sunting sumber]

Wisata Religi[sunting | sunting sumber]

Wisata Belanja[sunting | sunting sumber]

Kuliner Khas[sunting | sunting sumber]

Masakan[sunting | sunting sumber]

Demak memiliki beberapa masakan khas, yaitu:

Belimbing Demak

Minuman[sunting | sunting sumber]

Demak memiliki beberapa minuman khas, yaitu:

Oleh-oleh[sunting | sunting sumber]

Demak memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Konservasi Alam[sunting | sunting sumber]

Julukan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Demak menyandang beberapa julukan, yaitu:

  • Kota Wali

Karena Demak dahulu adalah tempat rapatnya wali songo.

  • Kota Belimbing

Karena Dahulu Demak terkenal sebagai penghasil buah belimbing.

  • Kota Jambu

Kota ini sangat terkenal dengan hasil pertanian jambunya terutama jenis Jambu Citra Delima, bahkan Jambu Citra Delima dikenal orang luar Demak disebut Jambu Demak.

  • Kota Beramal

Beramal singkatan dari Bersih, Elok, Rapi, Anggun, Maju, Aman dan Lestari.

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Demak dilintasi Jalur Pantura dan Ke arah selatan (Solo) via Purwodadi (Kabupaten Grobogan)

Angkutan kereta api[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Demak dilintasi rel kereta api yang dari dan ke berbagai tujuan, namun hanya di lintas utara Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan Malang via Semarang. Stasiun Brumbung adalah stasiun kereta api terbesar di Kabupaten Demak. Selain itu, terdapat rel kereta yang di nonaktif SJS (Semarang Joana Stoomtram Maatschappij, sekarang Juwana).

Berikut adalah stasiun kereta api nonaktif di Kabupaten Demak:

Olahraga[sunting | sunting sumber]

PSD Demak dan Persidem Demak merupakan klub sepak bola yang berkompetisi di Divisi 3 Liga Indonesia. Yang bermarkas di Stadion Pancasila, Kabupaten Demak.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2004-2009" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diakses tanggal 04-08-2019.  [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2009-2014" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-08-04. Diakses tanggal 04-08-2019. 
  3. ^ "Anggota DPRD Kab. Demak 2014-2019" (PDF). KPU Kabupaten Demak. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-11-23. Diakses tanggal 04-08-2019. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :DPRD
  5. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  6. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  7. ^ kadinjateng.com/v3/index.php/news/item/21-pameran/item/262-pameran-nusantara-demak-fair-2015

Pranala luar[sunting | sunting sumber]