Iskandar dari Perak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sultan Iskandar Shah
سلطان إسكندر شاه
Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Perak Darul Ridzuan Ke-XXX
Sultan Perak Ke-30
BerkuasaNovember 1918 – 14 Agustus 1938
Penobatan10 April 1919
PendahuluSultan Abdul Jalil Karamatullah Nasiruddin Muhtaram Shah Radziallah Hu'an-Hu Ibni Al-Marhum Sultan Idris Murshidul Azzam Shah Rahmatullah
PenerusSultan Abdul Aziz Al-Mu'tashim Billah Shah Ibni Al Marhum Raja Muda Musa
Informasi pribadi
Kelahiran(1876-05-10)10 Mei 1876
Kuala Keboi, Kampar, Perak, Malaya Britania Raya
Kematian14 Agustus 1938(1938-08-14) (umur 62)
Istana Iskandariah, Bukit Chandan, Kuala Kangsar, Perak, Malaya Britania Raya
Pemakaman17 Agustus 1938
Pemakaman Diraja Al-Ghufran, Kuala Kangsar, Perak, Malaysia
Nama takhta
Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Iskandar Shah Ibni Almarhum Sultan Idris Murshidul Azzam Shah Rahmatullah
Nama anumerta
Al-Marhum Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Iskandar Shah Kaddasullah Ibni Almarhum Sultan Idris Murshidul Azzam Shah Rahmatullah
AyahSultan Idris Murshidul Azzam Shah Rahmatullah Ibni Almarhum Raja Bendahara Alang Iskandar Teja
IbuCik Ngah Manah Binti Manda Duwayat
PasanganRaja Puteh Umi Kalsum Binti Raja Kulop Muhammad Kramat
Tengku Permaisuri Che' Teh
Anak
  • Sultan Idris Al-Mutawakil Alallahi Shah
  • Raja Muhammad Iskandar
  • Raja Dato Sri Ahmad Saiffuddin Shah
  • Raja Ismail Iskandar
  • Raja Shaharuddin
  • Tengku Ampuan Pahang Raja Fatima
  • Raja Rafia
  • Raja Hajjah Aisha
  • Raja Aslah
  • Raja Intan Suraya
  • Raja Ani
  • Raja Halima
  • Raja Khadija
  • Raja Rahmah
  • Raja Puteh Mariam
AgamaSunni Islam

Sultan Sir Iskandar Shah al-Kaddasullah ibni al-Marhum Sultan Sir Idris Murshid al-Azam Shah Rahmatullah [1]GCMG, KCVO (10 Mei 1881 – 14 Oktober 1938) adalah seorang Sultan Perak, sebuah negara bagian di Malaysia modern. Raja Alang Iskandar lahir tahun 1881. Ia menjadi Raja Bendahara selama kepemimpinan abangnya, Sultan Abdul Jalil Nasiruddin Al-Mukhataram Karamatullah Shah Ibni Almarhum Sultan Idris Rahmatullah Shah. Ia menduduki takhta Perak bulan November 1918 setelah abangnya wafat. Ia wafat tanggal 14 Oktober 1938 dan diberikan gelar marhum Kadassallah. Ia digantikan oleh saudara tirinya, Sultan Abdul Aziz Al-Mutasim Billah Shah Ibni Almarhum Raja Muda Musa.

Kehidupan[sunting | sunting sumber]

Dilahirkan pada 10 Mei 1876 sebagai anak ketiga dari Sultan Idris Murshidul Azzam Shah dari isterinya yang bernama Cik Ngah Manah Binti Manda Duwayat yang masih memiliki darah bangsawan Kerajaan Perak.

Sultan Perak[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1918 di masa pemerintahan kakak tirinya, Sultan Abdul Jalil, ia diangkat sebagai Raja Bendahara. Pada tahun yang sama, tepatnya November 1918, ia kemudian naik takhta sebagai Sultan Perak ke-30 menggantikan kakaknya yang mangkat. Pada masa pemerintahannya, wilayah Dinding dan Pulau Pangkor dikembalikan oleh Inggris pada tahun 1935. Sebelumnya, kedua wilayah tersebut dikelola sebagai bagian dari Permukiman Selat.

Sultan Iskandar adalah pendukung utama desentralisasi di Negara Federasi Melayu dan bahkan mengunjungi Kantor Kolonial pada bulan Agustus 1924 untuk mendukung pandangannya.

Untuk waktu yang singkat, ia bertempat tinggal di Istana Lembah (yang dibangun oleh Tukang Sofian setelah banjir besar tahun 1926 dan selesai pada tahun 1931) sementara Istana Iskandariah sedang dibangun dan kemudian selesai pada tahun 1933.

Wafat[sunting | sunting sumber]

Setelah mengalami sakit sebentar, Beliau meninggal di Istana Iskandariah pada tanggal 14 Agustus 1938. Ia dimakamkan di Pemakaman Diraja Al-Ghufran di Bukit Chandan dan diberi gelar kehormatan Marhum Kaddasullah. Ia digantikan oleh saudara iparnya, Sultan Abdul Aziz Al-Mu'tashim Billah Shah.

Tanda Kehormatan[sunting | sunting sumber]

Lainnya[sunting | sunting sumber]

Didahului oleh:
Abdul Jalil dari Perak
Sultan Perak
November 1918 - 14 Oktober 1938
Diteruskan oleh:
Abdul Aziz dari Perak


  1. ^ Impian lain seharga 1 triliun (Kompas.com)