Google Topics Api

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Google Topics API merupakan bagian dari proposal Privacy Sandbox[1] yang berisi mekanisme untuk mengaktifkan periklanan berbasis minat, tanpa harus menggunakan pelacakan situs yang dikunjungi pengguna.

Google Topics API[sunting | sunting sumber]

Google Topics API merupakan bagian dari proposal Privacy Sandbox yang berisi mekanisme untuk mengaktifkan periklanan berbasis minat, tanpa harus menggunakan pelacakan situs yang dikunjungi pengguna. Google Topics api sendiri di buat karena penggunaan cookies pihak ketiga sudah tidak relevan, maka dari itu Cookies pada Browser Chrome dihapus, hal ini karena khususnya mengenai isu mengenai kebocoran privasi oleh pengguna.

Dengan penghapusan cookie pihak ketiga pada chrome, maka sudah seharusnya dicarikan teknologi pengganti yang didukung oleh browser. Dan hal itu dapat berupa API (Application Programming Interface) baru seperti pada google Topics ini.

Interest Based Advertising (IBA)[sunting | sunting sumber]

Merupakan periklanan berbasis minat dengan bentuk iklan yang dipersonalisasikan, di mana iklan dipilih untuk pengguna berdasarkan minat yang berasal dari data-data yang dikumpulkan sebelumnya. Pada mesin pencari seperti Google, data tersebut berasal dari situs web yang dikunjungi sebelumnya oleh pengguna tersebut. Hal demikian sangat berbeda dari iklan kontekstual, yang hanya didasarkan pada minat yang berasal dari situs tersebut.

Tujuan dari Google Topics API adalah untuk memberikan topik iklan kasar yang mungkin diminati pengunjung halaman tertentu. Topik ini dapat digunakan oleh pengguna seperti penyedia teknologi iklan atau iklan pihak ketiga. Topik ini akan melengkapi kontekstual sinyal dari halaman saat ini dan dapat digabungkan untuk membantu menemukan iklan yang sesuai untuk pengunjung.

Sistem Kerja[sunting | sunting sumber]

Browser akan menyimpulkan topik terkini untuk pengguna, hal ini berdasarkan aktivitas penjelajahan mereka selama periode waktu (Epoch). Kurun waktu Epoch selama kurang lebih 1 Minggu.

Secara acak setiap Topik akan di pilih dari peringkat lima besar pengguna untuk jangka waktu tersebut. Hal ini agar meningkatkan privasi dan memastikan bahwa semua topik dapat terwakili, ada kemungkina topik tersebut dipilih secara acak dari dalam Taksonomi.

Tugas Utama[sunting | sunting sumber]

Memetakan nama host situs web ke topik yang diminati. Misalnya, situs web yoga mungkin diklasifikasikan dalam topik “Kebugaran”. Memperhitungkan topik teratas untuk pengguna berdasarkan aktivitas penjelajahan terbaru mereka. Menyediakan topik yang saat ini menarik bagi pengguna, untuk membantu pihak-pihak yang memerlukan dalam mengaktifkan Interest-Based Advertising. Google Topics API dapat membantu memfasilitasi kontrol pengguna. Chrome berencana untuk menawarkan kepada pengguna opsi untuk menghapus topik individual, dan untuk menunjukkan kepada pengguna topik yang disimpan di browser.

Topics Yang Tersedia[sunting | sunting sumber]

Topik akan dipilih dari daftar taksonomi topik yang dibuat oleh Google. Topik-topik ini awalnya akan di periksa oleh Chrome untuk pengujian, tetapi nantinya taksonomi topik ini akan dikelola oleh kontributor ekosistem tepercaya. Saat ini jumlah taksonomi topik yang diusulkan sekitar 350 topik. Tapi diharapkan jumlah akhir topik-topik ini dapat berkembang sekitar beberapa ratus dan beberapa ribu sehingga lebih mudah dalam pemilihan topik. Untuk menghindari kategori sensitif, topik ini harus bersifat publik, diseleksi oleh manusia, dan terus diperbarui., seperti etnis atau orientasi seksual.

Floc[sunting | sunting sumber]

Dalam proposal Google Privacy Sandbox, sebelumnya Google mengusulkan penggunaan FLoC (Federated Learning of Cohorts) sebagai pengganti penggunaan cookies pihak ketiga.

FLoC adalah proposal iklan berbasis minat dan pemilihan konten yang menjaga privasi. FLoC didasarkan pada iklan melalui kelompok, bukan kepada individu. Tetapi hal ini mendapat banyak reaksi negatif dari berbagai kalangan, termasuk kalangan advertiser atau pengguna platform iklan Google Ads. Salah satu kritik pedas berasal dari Electronic Frontier Fondation (EFF). Sebuah organisasi nirlaba yang membela privasi digital, kebebasan berbicara, dan inovasi.

EFF merilis sebuah tulisan yang berjudul Google’s FLoC Is a Terrible Idea pada tanggal 3 Maret 2021. Nah, karena banyaknya reaksi negatif tersebut, seperti Google mempertimbangkan berbagai masukan yang mereka dapat sehingga proposal FLoC itu digantikan dengan Google Topics API.

Menerapkan Google Topics Api Untuk Adsense[sunting | sunting sumber]

Google topics api dapat di simpan di dalam template situs web Anda. Terdapat dua cara, yaitu menggunakan meta tag script, dan juga menggunakan script json. Hal ini sangat di perlukan untuk menampilkan iklan Adsense sesuai dengan topik pada waktu pengguna mengakses nya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Topics Privacy Sandbox Diarsipkan 2022-06-27 di Wayback Machine. Support Google.