Fiksasi karbon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Filamentous cyanobacterium
Cyanobacteria seperti ini melakukan fotosintesis. Kemunculannya membayangi evolusi dari banyak tumbuhan fotosintetik, mengubah atmosfer bumi.

Fiksasi karbon, pengikatan karbon, atau asimilasi karbon mengacu pada proses konversi karbon anorganik (karbon dioksida) menjadi senyawa organik oleh organisme hidup. Contoh yang paling menonjol adalah fotosintesis, meskipun kemosintesis adalah bentuk lain dari fiksasi karbon yang dapat terjadi tanpa adanya sinar matahari. Organisme yang tumbuh dengan memfiksasi karbon disebut autotrof. Autotrof termasuk fotoautotrof, yang mensintesis senyawa organik menggunakan energi sinar matahari, dan litoautotrof, yang mensintesis senyawa organik menggunakan energi dari oksidasi anorganik. Heterotrof adalah organisme yang tumbuh menggunakan karbon yang difiksasi oleh autotrof. Senyawa organik digunakan oleh heterotrof untuk menghasilkan energi dan untuk membangun struktur tubuh. "Karbon terfiksasi", "karbon tereduksi", dan "karbon organik" adalah istilah yang setara untuk berbagai senyawa organik.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Geider, R. J., et al., "Primary productivity of planet earth: biological determinants and physical constraints in terrestrial and aquatic habitats", Global Change Biol. 2001, 7, 849-882. doi:10.1046/j.1365-2486.2001.00448.x

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

Descent of plants and algae[sunting | sunting sumber]

Templat:Metabolisme