Entitas aktual

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Entitas aktual atau actual entites (actual occasions) adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred North Whitehead untuk menunjukan kenyataan dasar yang membentuk segala sesuatu.[1] Secara sederhana entitas aktual dapat dikatakan sebagai satuan-satuan peristiwa.[2] Entitas aktual adalah kenyataan yang paling mendasar dari realitas.[3] Realitas dibentuk dari entitas aktual.[3] Entitas aktual bukanlah substansi.[4] Entitas aktual bukanlah inti dari sesuatu. Entitas aktual adalah peristiwa-peristiwa terjadinya sesuatu tersebut.[4] Peristiwa-peristiwa ini didukung oleh peristiwa-peristiwa yang lainnya.[4] Artinya tidak ada entitas aktual tunggal yang membentuk realitas.[4] Realitas dibentuk dari berbagai macam entitas aktual.[4] Entitas aktual adalah satu kesatuan yang tercipta dari berbagai unsur yang disatukan dan dipadukannya sendiri.[5] Artinya entitas aktual tercipta berdasarkan keberadaan entitas aktual yang lainnya. Unsur-unsur yang membentuk satuan aktual sendiri merupakan satuan aktual tertentu.[1] Oleh karena itu entitas aktual akan dibentuk oleh unsur dari entitas aktual yang adalah entitas aktual sendiri. Suatu entitas aktual akan menjadi unsur bagi pembentuk entitas aktual yang lainnya.[5] Karena segala sesuatu terbentuk dari dan berada sebagai entitas aktual, maka entitas aktual disebut sebagai realitas terakhir.[6] Entitas aktual adalah suatu peristiwa pengalaman, suatu proses organis yang aktif atau bergiat mewujudkan dirinya secara baru berbekalkan masa lalu yang secara objektif diwarisinya.[4]

Entitas aktual dapat dilihat keberadaannya melalui ruang dan waktu.[4] ruang dan waktu di sebut juga sebagai alam semesta.[4] Alam semesta adalah wujud yang tercipta akibat entitas aktual yang bergiat dalam kompleksitas yang tinggi.[6] Jaringan entitas aktual inilah yang membentuk nexus.[1] Nexus adalah kumpulan entitas aktual yang berada di dalam alam semesta.[5] Di dalam filsafat proses istilah nexus di cetuskan Whitehead untuk menunjukan substansi.[4] Nexus adalah hakikat sesuatu.[5] Hakikat sesuatu itu di bentuk dari berbagai entitas aktual yang bermacam-macam.[5]

Entitas aktual mengalami dua proses di dalam alam semesta.[2] Proses pertama, entitas aktual mengalami subjektifikasi.[4] Proses kedua, entitas aktual mengalami objektifikasi.[4] Proses subjektifikasi adalah peristiwa terbentuknya entitas aktual yang baru.[2] Entitas aktual, yang banyak dan tersebar di dalam alam semesta melalui prinsip tertentu, akan berpadu untuk membentuk entitas aktual yang baru.[2] Apa yang tersebar di dalam alam semesta ini adalah informasi-informasi yang disediakan oleh Entitas aktual lainnya.[4] Peristiwa terbentuknya entitas aktual yang baru ini dipengaruhi oleh alam semesta.[4] Entitas aktual yang sudah mencapai kepenuhannya, satisfaction akan mengalami proses kedua.[2] Proses kedua, objektifikasi, adalah proses berubahnya entitas aktual, yang sudah mencapai kepenuhannya, menjadi informasi-informasi bagi terbentuknya entitas aktual yang lain.[2] Whitehead menyebut peristiwa berubahnya entitas aktual menjadi informasi bagi terbentuknya entitas aktual yang lainnya sebagai konkresi (concrescence).[3] informasi-informasi ini Whitehead sebut sebagai datum.[2] Kedua proses ini berlangsung terus menerus di dalam alam semesta.[2] Oleh karena kedua proses ini, entitas aktual memiliki kebebasan untuk menentukan dirinya sendiri berdasarkan informasi-informasi yang banyak tersebut.[6]

Di dalam proses menjadi satu-satuan aktual yang penuh, entitas aktual lainnya - entitas aktual yang menjadi sumber informasi bagi yang lainnya - di bentuk berdasarkan datum dari entitas aktual lainnya.[4] Datum ini diproleh berdasarkan kegiatan yang panjang dalam proses penyeleksian.[4] dalam proses penyeleksian ini datum dapat ditolak atau diterima sebagai sumber yang relevan bagi terbentuknya entitas aktual yang lain.[4] Proses penyeleksian ini, Whitehead sebut sebagai prehensi (prehension).[3] Di dalam prehensi datum-datum mengalami penyeleksian intensif.[2] datum-datum ini bisa diterima dan bisa ditolak dalam proses menjadi entitas aktual.[2] Berdasarkan prehensi, Entitas aktual memiliki datum-datum yang diwarisi oleh entitas aktual sebelumnya.[4] Datum-datum ini adalah proses perjalanan panjang dan kompleks yang terjadi di alam semesta.[4] Karena perjalanan panjang datum-datum, yang entah diterima atau ditolak dalam prehensi, entitas aktual selalu memiliki aspek terkait dengan masa lalu entitas aktual-entitas aktual yang membangun dirinya.[4]


Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c (Inggris)Robert Audi. 1995, The Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge: The Press Syndicate of the University of Cambridge. Hlm. 851-853.
  2. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia)Sudarminta. 1991, Filsafat Proses, Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 36-37.
  3. ^ a b c d (Indonesia)Albert North Whitehead. Filsafat Proses, Proses dan Realitas Dalam Kajian Kosmologi. 2009, Kreasi Wacana. Hlm. 30
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s (Indonesia)Paulus Budi Kleden. 2002, Dialog Antragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead. Maumere: Ledalero. Hlm. 24-33.
  5. ^ a b c d e (Indonesia)Emanuel Bria. 2008, Jika Ada Tuhan Mengapa Ada Kejahatan: Percikan Filsafat Whitehead. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 36-38.
  6. ^ a b c (Inggris)John B. Cobb dan David Ray Griffin. 1976, Process Theology, An Introduction. Philadelphia: The Westminster Press. Hlm. 14-16.

Daftar Pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Audi, Robert (ed). 1995, The Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge: The Press Syndicate of the University of Cambridge.
  • Bria, Emanuel . 2008, Jika Ada Tuhan Mengapa Ada Kejahatan: Percikan Filsafat Whitehead. Yogyakarta: Kanisius.
  • Cobb, John B. dan David Ray Griffin. 1976, Process Theology, An Introduction. Philadelphia: The Westminster Press.
  • Kleden, Paulus Budi . 2002, Dialog Antragama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead. Maumere: Ledalero.
  • Sudarminta. 1991, Filsafat Proses, Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead. Yogyakarta: Kanisius.
  • Whitehead, Albert North (terj.). 2009, Filsafat Proses, Proses dan Realitas Dalam Kajian Kosmologi. Kreasi Wacana.