Ayam Goreng Mbok Berek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ayam Goreng Mbok Berek
Informasi umum
LokasiIndonesia Jakarta, Indonesia
AlamatJalan Prof. Supomo Nomor 10, 14, dan 16, Jakarta
Mulai dibangun1969
PemilikRatna Djuwita Umiyatsih Rejeki (Ny. Umi)

Ayam Goreng Mbok Berek merupakan sebuah rumah makan waralaba ayam goreng tradisional khas Yogyakarta yang berpusat di Jakarta. Rumah makan ini didirikan oleh Ratna Djuwita Umiyatsih Rejeki atau Ny. Umi, yaitu generasi keempat setelah Mbok Berek.[1] Badan hukum yang menangani waralaba Ayam Goreng Mbok Berek milik Ny. Umi adalah PT Weling Simbah Wulung.[2] Ciri khas dari ayam goreng Mbok Berek adalah ayam goreng empuk yang dibalur dengan tepung.

Waralaba Ayam Goreng Mbok Berek telah tersebar ke berbagai kota di Indonesia, seperti Surabaya, Bandung, Medan, Batam, hingga ke luar negeri seperti Thailand.[1][3][4]

Penamaan[sunting | sunting sumber]

Ayam Goreng Mbok Berek[sunting | sunting sumber]

Ayam goreng Mbok Berek sudah dikenal di Yogyakarta semenjak masa penjajahan Jepang.[1] Nama Mbok Berek (Pelafalan bahasa Jawa: "bérék) merupakan sebutan untuk Nini Ronodikromo yang mempunyai nama panggilan Nyi Rame, istri dari Ronopawiro yang lebih sering dipanggil Djakiman. Keduanya tinggal di desa Candisari, Yogyakarta, dan mempunyai enam orang anak, yaitu Samidjo Mangundimedjo, Saminten Pawirosudarsono, Sukinah Mulyodimejo, Tumirah Martohanggono, Saminun, dan Suwarto. Salah seorang anak Nyi Rame sangat rewel dan sering menangis hingga menjerit-jerit (Jawa: berek-berek) sehingga membuat Nyi Rame memiliki panggilan baru, yaitu Mbok Berek. Nama tersebut akhirnya menjadi ciri khas ayam goreng yang dijualnya hingga oleh keturunannya.[5]

PT Weling Simbah Wulung[sunting | sunting sumber]

Weling Simbah Wulung merupakan bahasa Jawa yang memiliki arti "nasihat kakek ungu". Nama ini berasal dari cerita bahwa Nyi Rame atau Mbok Berek memperoleh resep ayam goreng khas miliknya dari seorang kakek yang berbaju ungu.[2]

Dalam kisah turun-temurun keluarga Nyi Rame, saat Nyi Rame sedang menjaga warungnya di Desa Candisari, seorang kakek berpakaian serba ungu (Jawa: wulung) khas orang Baduy masuk ke warungnya. Nyi Rame melihat dahi kakek tersebut berkeringat sehingga bermaksud untuk masuk dan mengambilkan air minum, tetapi kakek tersebut tiba-tiba bertanya apa yang dijual Nyi Rame. Setelah Nyi Rame menjawab bahwa dirinya menjual ayam goreng, kakek tersebut mengajarkan resep memasak ayam goreng yang enak. Setelah itu, Nyi Rame masuk untuk mengambilkan air minum, tetapi kakek tersebut sudah hilang saat ia keluar. Sejak saat itu, Nyi Rame menggunakan resep yang diberi kakek berbaju ungu di warungnya.[2]

Pendirian Ayam Goreng Mbok Berek[sunting | sunting sumber]

Ny. Umi merupakan cucu dari putra pertama Mbok Berek, yaitu Samijo Mangudimejo. Ny. Umi menggunakan nama Mbok Berek untuk usaha ayam goreng yang didirikannya karena wasiat dari Nyi Rame atau Mbok Berek sesaat sebelum meninggal, yaitu bahwa agar cucu-cucunya meneruskan usahanya. Oleh sebab itu, semua cucu Mbok Berek berhak menggunakan nama Mbok Berek.[2] Rumah makan Mbok Berek di Yogyakarta, yang telah ada sebelum Ny. Umi mendirikan Ayam Goreng Mbok Berek, dikelola oleh Ny. Nur Indarti, ibu dari Ny. Umi.[1]

Semasa remaja, Ny. Umi sering membantu dan meracik bumbu ayam goreng di Yogyakarta. Setelah menikah dan tinggal di jakarta, Ny. Umi bekerja untuk menambah pendapatan keluarga yang saat itu masih kurang. Namun, bisnis Ny. Umi tidak berjalan lancar hingga suatu kali ia terpaksa menjual beras karena tidak punya uang sama sekali. Ia kemudian mencoba berjualan ayam goreng di Pasar Cikini dengan berhutang ayam pada pedagang ayam dan meminta bumbu pada tetangga.[2]

Setelah berhasil mengumpulkan modal, Ny. Umi membuka usaha di tempat lain, seperti di kawasan Jalan Pegangsaan Timur dan Jalan Tanjung Karang. Pada tahun 1978, ia mengontrak tempat di Jalan Prof. Supomo selama lima tahun, kemudian membeli tempat yang kini menjadi kantor pusat Ayam Goreng Mbok Berek sekaligus rumah tinggal.[2]

Usaha Ayam Goreng Mbok Berek berkembang hingga menjadi waralaba. Ny. Umi mendirikan pabrik untuk membuat bumbu, sambal, dan pengepakan ayam beku yang telah dibumbui di kawasan industri Cikarang untuk memenuhi kebutuhan restoran-restoran waralaba Ayam Goreng Mbok Berek.[1]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Reni Efita Hendry. Minggu III, Januari 1997. "Bisnis Indonesia".
  2. ^ a b c d e f Anonim. Bermula dari Petuah Kakek Berbaju Ungu. Situs resmi Ayam Goreng Mbok Berek.
  3. ^ Fenny Setiawati dan Uki Mayangsari. 2003. "Analisis karakteristik konsumen dan pengaruh produk terhadap pengambilan keputusan untuk memilih makan di Rumah Makan Mbok Berek Surabaya". Skripsi, Universitas Kristen Petra.
  4. ^ Anonim. Mbok Berek Provides Franchise Diarsipkan 2015-02-25 di Wayback Machine..
  5. ^ Anonim. Sejarah Tangisan Seorang Anak. Situs resmi Ayam Goreng Mbok Berek.