Abdul Hamid Wahid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Abdul Hamid Wahid
Lahir04 September 1971 (umur 52)
Probolinggo
Tempat tinggalIndonesia
Nama lainGus / Lora Hamid
Warga negaraIndonesia
AlmamaterUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
PekerjaanPolitisi
Ulama
Partai politikPKB
Suami/istriNy. Hj. Dr. Khodijatul Qodriyah. Hamid, A.P., S.Ag, M.M.Pub., M.Si.
AnakTomy Lutvan AM
DMA Gashmal Vadaukas
RB Kanzy Bahruliman
RM Akmal Allanuary
Erika Imania ZE

R. K.H. Datuk Guru[1] Abdul Hamid Wahid, M.Ag,. ( lahir 4 September 1971) terlahir dari pasangan KH. Abd. Wahid Zaini, S.H. (Alm.) dan Ny. Hj. Zubaidiyah Thoha. dari keluarga Pondok Pesantren Nurul Jadid, Karanganyar, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. Sejak kecil beliau telah menempuh pendidikan formal yang religius, hingga kemudian melanjutkan karier sebagai tenaga pengajar masih di bidang keagamaan. beliau adalah anggota DPR RI periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Kebangkitan Bangsa mewakili Jawa Timur. Ia ditempatkan di Komisi X yang menangani Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan. saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Rektor Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Jawa Timur Indonesia

Biografi[sunting | sunting sumber]

Abdul Hamid Wahid terlahir dari pasangan Kiai H. Abd. Wahid Zaini, S.H. (Alm.) dan Nyai Hj. Zubaidiyah Thoha. Sejak kecil beliau telah menempuh pendidikan formal yang religius, hingga kemudian melanjutkan karier sebagai tenaga pengajar masih di bidang keagamaan. Selain sebagai pengajar dan Pembantu Rektor IV di Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo (IAINJ), beliau juga aktif membina Pondok Pesantren Nurul Jadid dan juga pernah mengajar di Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Paiton Probolinggo (STTNJ). yang saat ini bernama Universitas Nurul Jadid (Unuja).

Pada tahun 1999 beliau mengawali debut politik dengan menduduki kursi anggota DPRD Kabupaten di kota kelahirannya, Probolinggo, sebelum pada tahun 2003-2004 diangkat menjadi wakil ketua DPRD Kabupaten Probolinggo. Sejak bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), karier politik ayah dari 5 anak ini makin bersinar. Gus Hamid sukses menjadi anggota DPR/MPR-RI dari Fraksi PKB pada Periode 2004-2009, sebagai anggota Komisi X (menangani urusan Pendidikan, Pariwisata, OlahRaga, dan Perpustakaan). Kemudian mantan Pembantu Rektor IV IAI Nurul Jadid ini pun terpilih menjadi anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI DPD RI dan Anggota Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI untuk negara Brazil. Kinerja beliau yang baik selama menjadi anggota DPR RI membawa Gus Hamid terlibat dalam beberapa Panitia Kerja / Panitia Khusus di antaranya Panja RUU BHP, Panja RUU Guru, Panja RUU Pariwisata, Pansus RUU Pornografi, Pansus RUU Anti Diskriminasi Ras dan Etnis, Panja Komisi VIII RUU Kesejahteraan Sosial

Yang terbaru mengenai beliau adalah pernyataan mengenai perlunya penambahan anggaran keolahragaan, yang tentunya harus dikelola secara profesional dan transparan demi meningkatkan prestasi Indonesia di kancah nasional, regional, maupun internasional. Pernyataan tersebut berkaitan dengan SEA Games 2011 yang dituanrumahi oleh Indonesia, yang juga tak jauh dari event Olimpiade 2012.[2]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Formal:[sunting | sunting sumber]

Non Formal:[sunting | sunting sumber]

  • Kursus Reguler Bahasa Inggris PP.Nurul Jadid – VIA (Voluteers in Asia) di PP. Nurul Jadid (1985)
  • Markaz Ta’lim Lughoh al ‘Arabiyah (Pusat Pengembangan Bahasa Arab PP. Tebuireng) (1988)
  • Diklat Pers & Jurnalistik SLTA di MA Tebuireng (1986)
  • Diklat Pers Pesantren oleh Unit Dokumentasi & Pelayanan Informasi PP. Tebuireng-P3M (1988)
  • Diklat dan Sarasehan Penerbitan Mahasiswa di IKIP Bandung (1991)
  • Pendidikan Dasar Bahasa Inggris di BTC Malang (1992)

Karier[sunting | sunting sumber]

Kehidupan Pribadi[sunting | sunting sumber]

Keluarga[sunting | sunting sumber]

Adik-adik beliau:[3]

  1. Eny Halimiyah Wahid
  2. Nur DIana Khalidah Wahid
  3. Najiburrahman Wahid, D.E.S.A,
  4. Fitroh Hanifiyyah Wahid
  5. Hilyah Mashunah Wahid
  6. Sholahuddin Wahid
  7. Madarik Wahid

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Iqbal, Muhammad (2023-06-13). "KH Abdul Hamid Wahid Dianugerahi Gelar Datuk Guru oleh Lembaga Adat Melayu". TIMES INDONESIA. Diakses tanggal 2024-05-21. 
  2. ^ Swasti. "Profil Abdul Hamid Wahid". merdeka.com. Diakses tanggal 2024-05-19. 
  3. ^ https://www.nuruljadid.net/biografi-kh-abd-wahid-zaini