Komando Daerah Militer III/Siliwangi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kodam VI/Siliwangi)
Komando Daerah Militer III/Siliwangi
Lambang Kodam III/Siliwangi
Dibentuk20 Mei 1946
NegaraIndonesia Indonesia
Tipe unitKomando Daerah Militer
Bagian dariTNI Angkatan Darat
MarkasBandung, Jawa Barat
MotoEsa Hilang Dua Terbilang
Baret HIJAU 
HimneMars Siliwangi
Situs websiliwangi.tniad.mil.id
Tokoh
PanglimaMayor Jenderal TNI Mohammad Fadjar
Kepala StafBrigadir Jenderal TNI Aminudin
InspekturBrigadir Jenderal TNI Agus Gunawan
Kepala Kelompok Staf AhliBrigadir Jenderal TNI Sugiyono

Komando Daerah Militer III/Siliwangi (disingkat Kodam III/SLW) merupakan Komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi provinsi Banten, dan Jawa Barat.

Markas Komando berada di Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Lima hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 22 Agustus 1945, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai wadah perjuangan.

Pembentukan BKR di Jawa Barat terjadi pada tanggal 27 Agustus 1945 dari pertemuan antara Residen Priangan, R. Puradireja dengan R. Sanusi Hardjadinata yang menghasilkan BKR Priangan di bawah pimpinan Arudji Kartawinata dan Omon Abdurachman sebagai wakilnya.

Pertemuan selanjutnya dilaksanakan di Gedung Sirnagalih, Bandung yang dihadiri oleh hampir seluruh mantan anggota Pembela Tanah Air (PETA) Priangan, Heiho, dan Koninkrijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) dengan hasil pembentukan BKR Kabupaten Bandung dipimpin oleh R. Sukanda Bratamanggala, BKR Kota Bandung dipimpin oleh Suhari dan BKR Cimahi dipimpin oleh Gandawidjaya.

Pembentukan BKR Jawa Barat kemudian berlanjut dibeberapa daerah antara lain :

1.  BKR kota Jakarta dengan tokoh pendirinya adalah Latief Hendraningrat, Moeffreni Moe’min, Priatna, S.Kusno, Daan Jahja, Taswin, Daan Mogot, S. Yudadibrata, Kemal Idris dan Sadikin.

2.  BKR Karesidenan Jakarta dengan tokoh pendirinya adalah Sumarma, Arjana Prawiraatmaja, Achjar Arif, Halim, Marwoto, dan Amir.

3. BKR Keresidenan Banten dengan tokoh pendirinya, K.H.Achmad Chotib, K.H. Sjam’un, E. Taryana, Djajarukmantara, K.H. Djunaedi dan H. Abdullah.

4. BKR Karesidenan Bogor dengan tokoh pendirinya, Gatot Mangkupradja, Eddy Sukardi, Basuni, D. Kosasih, Husein Sastranegara, A. Kosasih, Dule Abdullah.

5. BKR Karesidenan Priangan dengan tokoh pendirinya, Arudji Kartawinata, Omon Abdurachman, Sjamsu, Abdullah, Suriadarma, Sukanda Bratamanggala, Hidajat, Supari, Abdurachman.

6.  BKR Karesidenan Cirebon dengan tokoh pendirinya, Asikin, Sumarsono, Rukman, Effendy dan Sjafei.

Seiring dengan ancaman yang kian meningkat, pada 5 Oktober 1945, BKR kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Pembentukan TKR di Jawa Barat dipelopori oleh Didi Kartasasmita, seorang perwira lulusan Koninlijke Military Academy (KMA) Breda.

Maka berdasarkan persetujuan Presiden Soekarno Presiden RI pertama, Didi Kartasasmita kemudian membuat maklumat yang berisi pernyataan bagi para mantan opsir KNIL untuk berdiri di belakang Republik Indonesia.

Jawa Barat paling berhasil membentuk Komandemen-I TKR yang membawahkan 3 divisi. Yaitu Divisi-I meliputi Keresidenan Banten dan Bogor (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi Jakarta dan Cirebon (bermarkas di Linggarjati), dan Divisi-III meliputi Keresidenan Priangan (bermarkas di Bandung).

Susunan Komandemen-1 TKR :

1.   Panglima Komandemen : Mayor Jendral Didi Kartasasmita

2.   Kepala Staf : Kolonel A.H.Nasution

3.  Staff Komandemen : Letnan Kolonel Kartakusumah, Mayor Akil, Mayor Kadir, Mayor Suryo dan Kapten Satari

Satuan Tempur Komandemen 1 TKR adalah :

• Divisi I TKR : Komandan Kol. KH Syam’un, meliputi wilayah Banten dan Bogor

• Divisi 2 TKR : Komandan Kol. Asikin, meliputi wilayah Jakarta hingga Linggarjati – Cirebon

• Divisi 3 TKR : Komandan Aruji Kartawinata, daerah Priangan – Bandung hingga Sukabumi

Tanggal 20 Mei 1946, ketiga divisi tersebut disatukan menjadi "Divisi Siliwangi" dan bermarkas di Tasikmalaya. Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan berubah menjadi Tentara & Teritorium (T & T) III Siliwangi, 24 Juli 1950.

Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, 24 Oktober 1959 dan menjadi Kodam III/Siliwangi, 2 Februari 1985. Momentum pemilihan nama "Siliwangi" pertama kali, 20 Mei menjadi hari jadi Kodam III/Siliwangi.

Siliwangi terdiri dari 5 Brigade dan masing masing Brigade memiliki satuan Resimen. Namun dalam perkembangannya menjadi Divisi Siliwangi kemudian membawahi langsung Batalyon sebagai satuan tempurnya.

Masa awal terbentuknya, Divisi Siliwangi terdiri dari 5 Brigade yaitu :

1.    Brigade I Titrayasa di bawah pimpinan Letnan Kolonel Brata Menggala dan Letnan Kolonel Dr. Erie Sadewa sebagai kepala staf. Daerah tanggung jawabnya meliputi seluruh Karesidenan Banten dan sebagian Jakarta Barat.

2.    Brigade II Surya Kencana di bawah pimpinan Letnan Kolonel Kawilarang yang bergerilya di daerah Bogor sampai dengan Cianjur Selatan.

3.   Brigade III Kiansantang dengan Komandan Letnan Kolonel Sidik Bratakusumah yang bergerilya di daerah Jakarta Timur sampai dengan Bandung Utara.

4.    Brigade IV Guntur adalah gabungan dari Guntur I dan Guntur II dengan komandan Letnan Kolonel Daan Jahja. Daerah gerilyanya meliputi Bandung Selatan, Pringan Timur, Bandung Utara sampai sebelah timur.

5.   Brigade V Sunan Gunung Jati yang sebelumnya adalah organisasi Divisi Banyumas dengan Komandan Letnan Kolonel Abimanyu. Daerah gerilyanya adalah Karesidenan Cirebon

Lambang Badge[sunting | sunting sumber]

Logo Siliwangi/Badge Siliwangi yang dipakai oleh setiap prajurit Siliwangi di seragam dinasnya merupakan hasil karya dari seorang pelukis terkenal bernama Barli. Sejarahnya bermula ketika pecah perang Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945-1950, di mana pada saat itu Panglima Divisi Siliwangi Kolonel Abdul Haris Nasution memerintahkan Mayor Lubis untuk mencari seorang pelukis guna mendesain Logo Siliwangi/Badge Siliwangi.[1]

Pada saat itu di Tasikmalaya terdapat beberapa nama pelukis antara lain ; Barli, Achmid, Sudjana Kerton, Hendra Gunawan dan Kustiwa yang masuk dalam Organisasi Pemuda Republik Indonesia, seperti pelukis-pelukis dari Jakarta yang hijrah ke Yogyakarta (akibat pindahnya Ibu kota Republik ke Yogyakarta) mereka menjadi " pelukis-pelukis perang". Pada waktu itu Barli mendapat tugas dari Kolonel Abdul Haris Nasution yang memimpin pasukan Jawa Barat untuk mendesain logo pasukannya. Kemudian oleh Barli dibuatlah 3 buah sketsa dan sketsa terakhir yang dipilih untuk dijadikan logo Siliwangi yaitu gambar kepala macan dengan dasar kuning tampak depan di atas terdapat tanda bintang, dibawahnya terdapat tulisan "SLW" dengan warna merah dan logo berbentuk lingkaran, kemudian Logo Siliwangi dijahit oleh penjahit keturunan tionghoa yang bernama bapak Emay pemilik "Emay Tailor" di Jalan Stasiun No. 29 Tasikmalaya.

Adapun logo dan arti lambang Komando Daerah Militer III/Siliwangi adalah sebagai berikut:

  1. Kerut-kerut dahi dan empat taring merupakan refleksi dari arti Teritotium III divisi IV.
  2. Dua puluh bintik-bintik melambangkan kelahiran Kodam III/Siliwangi.
  3. Lima helai kumis menunjukan bulan mei.
  4. Empat puluh enam jambrong menunjukan tahun 1946.
  5. Warna dasar hijau memiliki arti sebagai warna lapangan tempat bertugas, harapan sebagai pelindung negara dan bangsa serta kesuburan bumi tempat berpijak.
  6. Warna macan kuning memiliki arti sebagai lambang kebesaran Prabu Siliwangi sebagai kiasan dari kekerasan hati dan kebulatan tekad.

Panglima[sunting | sunting sumber]

Saat ini, Kodam III/Siliwangi di pimpin oleh seorang Panglima Kodam (Pangdam) yang berpangkat Mayor Jenderal. Saat ini jabatan Pangdam diduduki oleh Mayjen TNI Mohammad Fadjar.

Struktur pejabat[sunting | sunting sumber]

Satuan[sunting | sunting sumber]

Satuan Wilayah[sunting | sunting sumber]

Satuan Tempur dan Bantuan Tempur[sunting | sunting sumber]

yonif 303/Setia sampai mati

Satuan Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  • Sekolah Calon Tamtama
  • Sekolah Calon Bintara
  • Depo Pendidikan dan Latihan Tempur
  • Depo Pendidikan Kejuruan
  • Depo Pendidikan Bela Negara

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ ""Logo Siliwangi/Badge Siliwangi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-11. Diakses tanggal 2016-11-10. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]