Usus besar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Usus besar
Letak usus besar (large intestine) dalam sistem pencernaan manusia
Bagian depan abdomen, menunjukkan penanda permukaan untuk hati (merah), dan lambung dan usus besar (biru). Usus besar seperti huruf U terbalik.
Rincian
ArteriArteri mesenterik superior, mesenterik inferior dan arteri iliak
VenaVena mesenterik superior dan inferior
LimfaNodus limfa mesenterik inferior
Pengidentifikasi
Bahasa LatinColon or intestinum crassum
MeSHD007420
TA98A05.7.01.001
TA22963
FMA7201
Daftar istilah anatomi
Usus besar dalam sistem pencernaan.

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum[1]. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".

Fungsi usus besar[sunting | sunting sumber]

Fungsi usus besar yaitu

  1. menyimpan dan eliminasi sisa makanan,[2]
  2. menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit,[2] dengan cara menyerap air [3]
  3. mendegradasi bakteri.[2]

Anatomi dan histologi[sunting | sunting sumber]

Secara makroskopis usus besar dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu sekum, kolon asenden, kolon transversus, kolon desenden, sigmoid, dan rektum.[4] Keenam bagian ini sulit dibedakan secara histologis.[5] Karakteristik utama pada sekum, kolon, dan rektum yaitu tidak membentuk vili seperti usus halus, memiliki kelenjar yang panjang dan berbentuk tubuli sederhana, tidak memiliki sel granuler asidofilik (sel Panneth), dan memiliki jumlah nodul limfatik yang banyak.[5]

Gambaran histologis usus besar secara umum yaitu mengandung kripta Lieberkuhn yang lebih panjang dan lebih lurus pada tunika mukosa dibandingkan dengan usus halus.[6] Epitel usus besar berbentuk silinder dan mengandung jauh lebih banyak sel Goblet dibandingkan usus halus [6] Lamina propria usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus.[6] Seperti pada usus halus, tunika muskularis mukosa pada usus besar terdiri atas lapisan sirkuler sebelah dalam dan lapisan longitudinal sebelah luar.[6] Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat tunika muskularis eksterna dan tunika serosa.[6] Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan jaringan ikat subserosa.[6]

Pembuluh darah[sunting | sunting sumber]

Suplai pembuluh darah untuk usus besar berasal dari arteri mesenterica inferior dan superior. Pembagian suplai darah usus besar yaitu sebagai berikut:

  1. sekum, kolon asenden, dan kolon transversus proksimal disuplai oleh cabang dari arteri mesenterica superior,[2]
  2. kolon transversus distalis, kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum bagian atas disuplai oleh cabang dari arteri mesenterica inferior,[2]
  3. sisa rektum disuplai oleh arteri rektalis tengah dan inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaca interna dan arteri pudenda interna [2]

Peradangan[sunting | sunting sumber]

Peradangan pada usus besar kolitis. Beberapa indikator terjadinya peradangan pada usus yaitu vili usus menjadi lebih panjang, dinding usus menebal, dan jumlah jaringan limfatik menjadi lebih banyak [7] Berdasarkan gambaran histopatologi, pada peradangan akut terjadi edema di lamina propia disertai infiltrasi leukosit dalam jumlah yang ringan dan didominasi neutrofil.[7] Selain itu, ruang antar vili dan kripta menjadi lebih lebar.[7] Pada infeksi kronis, infiltrasi sel radang didominasi limfosit dan sel plasma, serta penyebaran kripta menjadi lebih lebar karena berisi leukosit dan sel debris.[7] Dalam beberapa kasus, dapat terjadi inflamasi akut dan kronis secara bersamaan disertai nekrosa, trombosis, dan mineralisasi.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  2. ^ a b c d e f Underwood JCE. 1994. General and Systematic Pathology. New York: Churchill Livingstone. Hlm 365-385, 747-788.
  3. ^ "Large Intestine". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-01-15. Diakses tanggal 2010-05-13. 
  4. ^ (Inggris) Large intestine by medline Diarsipkan 2010-05-06 di Wayback Machine.
  5. ^ a b (Inggris) Frappier BL. 2006. Digestive System. Di dalam: JA Eurell dan BL Frappier, Editor. Dellmann’s Textbook of Veterinary Histology. Ed ke-6. Oxford: Blackwell Publishing. Hlm 170-211.
  6. ^ a b c d e f (Indonesia) Geneser F. 1994. Buku Teks Histologi Jilid 2. Gunawijaya AF, penerjemah. Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Textbook of Histology.
  7. ^ a b c d e Shackelford CC, Elwell MR. 1999. Small and Large Intestine, and Mesentary. Di dalam: RR Maronpot, GA Boorman, BW Gaul, Editor. Pathology of the Mouse Reference and Atlas. Vienna: Cache River Press. Hlm 81-115

Pranala luar[sunting | sunting sumber]