Urologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Urologi

Urologi merupakan cabang ilmu kesehatan yang mempelajari kelainan pada saluran kemih dan genital pada laki-laki dan saluran kemih pada wanita.[1]

Dalam penatalaksanaan kelainan saluran kemih dan genital ini, ilmu urologi mendalami aspek medis dan aspek operatif.

Sebagian masyarakat belum mengetahui atau belum akrab dengan dokter urologi walaupun kasus-kasus urologi sangat banyak.

Cabang ilmu urologi[sunting | sunting sumber]

Ilmu urologi memiliki beberapa cabang dalam menjalankan tindakan pelayanan medis. Adapaun cabang-cabang ilmu urologi meliputi[2]

  • Uroonkologi. Uroonkologi merujuk pada cabang ilmu urologi yang berfokus pada masalah kanker. Adapun kanker terbanyak adalah kanker prostat, diikuti dengan kanker ginjal, lalu kanker buli
  • Neurourologi and female urology. Cabang ilmu urologi ini mempelajari hubungan antara aspek neurologis dan berkemih. Contohnya adalah mempelajari gangguan berkemih pada gangguan syaraf seperti stroke, parkinson, cedera tulang belakang
  • Uroandrologi. Ilmu sub uroandrologi mempelajari masalah kesehatan reproduksi pria. Menangani masalah infertilitas pria, gangguan ejakulasi, orgasme, dan gangguan libido pada pria
  • Uropediatrik. Uropediatrik berfokus pada penanganan masalah di bidang urologi anak, meliputi kelainan bawaan penis (seperti hipospadia, kurvatura penis), masalah testis anak, dan lain-lain
  • Geniturinary reconstruction. Bidang ini berfokus pada masalah pembedahan rekonstruksi yang mengembalikan fungsi berkemih. Urologi rekonstruksi meliputi rekonstruksi penis, rekonstruksi ureter, dan rekonstruksi kandung kemih
  • Endourologi. Merupakan cabagn ilmu urologi yang berfokus pada terapi minimal invasif pada tindakan urologi. Endourologi biasanya mempelajari operasi PCNL, RIRS dan lain sebagainya

Gejala umum[sunting | sunting sumber]

  1. Berkemih jadi sering, berkemih mengedan dan tidak lampias, atau menetes pada akhir berkemih.
  2. Nyeri kolik dengan urine kemerahan atau berdarah, nyeri saat berkemih
  3. Urin keruh, atau pernah kencing berpasir atau berbatu.
  4. Beser atau inkontinensia.
  5. Ada kelainan bawaan pada alat genital, seperti testis tidak satu atau kedua sisi, muara uretra tidak pada ujung kemaluan (hypospadia).
  6. Kelainan ereksi/disfungsi ereksi dalam kelompok disfungsi seksual
  7. Kelainan infertilitas atau kemandulan pada laki-laki

Hal tersebut di atas adalah beberapa contoh keluhan atau kelainan yang berhubungan dengan urologi. Aspek medis dalam urologi dimaksudkan penatalaksanaan suatu kelaianan urologi dilakukan secara preventif atau pengobatan (medikamentosa) yang bukan tindakan operasi, sedangkan aspek operatif meliputi tindakan operasi yang dimulai dari yang tidak invasif sampai kepada tindakan yang sangat invasif. Sebagai contoh; seorang yang di diagnosis dengan batu ginjal dengan ukuran batu kecil (<0.5 mm) dan tidak ditemukan tanda-tanda sumbatan secara radiologis orang tersebut dapat dianjurkan pengobatan ekspektatif yakni menunggu selama 2 minggu dengan banyak minum dan oleh raga, sebaliknya bila batu cukup besar mungkin terdapat banyak pilihan tindakan dapat mulai yang tidak atau kurang invasif seperti ESWL (extra-corporal shock wave lithotripsy, PCNL, URS dengan litotriptor/pemecah batu khusus atau menggunakan laser. Tindakan yang paling invasif adalah dengan operasi terbuka.

  1. ^ "Dokter urologi, apa saja layanan yang dapat diberikan?". dr. Andika Afriansyah (dalam bahasa Inggris). 2020-12-27. Diakses tanggal 2021-01-02. 
  2. ^ "Dokter urologi, apa saja layanan yang dapat diberikan?". dr. Andika Afriansyah (dalam bahasa Inggris). 2020-12-27. Diakses tanggal 2021-01-02.