Serangan panik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Serangan panik
Seseorang yang mengalami serangan panik, ditenangkan oleh orang lain.
Informasi umum
SpesialisasiPsikiatri
Penyebabgangguan panik, gangguan kecemasan sosial, gangguan stres pascatrauma, penggunaan narkoba, depresi, masalah medis[1][2]
Faktor risikoMerokok, stres psikologis[1]
Aspek klinis
Gejala dan tandaKetakutan, palpitasi, berkeringat, gemetar, dispnea, dan mati rasa yang intens.[3][1]
KomplikasiBunuh diri[1]
Awal munculLebih dari beberapa detik[1]
DurasiBeberapa detik hingga beberapa jam[4]
DiagnosisSetelah kemungkinan penyebab lain dikesampingkan[1]
Kondisi serupaHipertiroidisme, hiperparatiroidisme, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, penggunaan narkoba[1]
PerawatanKonseling, pemberian obat[5]
PrognosisBiasanya membaik[6]
Prevalensi3% (Eropa), 11% (Amerika Serikat)[1]

Serangan panik adalah ketakutan yang tiba-tiba terjadi yang mungkin meliputi palpitasi, berkeringat, gemetar, dispnea, mati rasa, atau perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.[3][1] Tingkat gejala maksimal terjadi dalam hitungan menit.[1] Biasanya gejala ini bertahan sekitar 30 menit, namun durasinya bisa bervariasi dari detik ke jam.[4] Mungkin ada rasa takut untuk kehilangan kontrol atau nyeri dada.[1] Serangan panik sendiri tidak berbahaya.[6]

Serangan panik dapat terjadi karena beberapa kelainan, seperti: gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, gangguan stres pascatrauma, penggunaan narkoba, depresi, dan masalah medis.[1][2] Serangan panik dapat dipicu atau terjadi secara tidak terduga. Faktor risiko meliputi merokok dan stres psikologis. Diagnosis harus mengesampingkan kondisi lain yang dapat menghasilkan gejala serupa, seperti: hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, penyakit jantung, penyakit paru-paru, dan penggunaan narkoba.[1]

Pengobatan serangan panik harus diarahkan pada penyebab yang mendasarinya.[6] Pada penderita yang sering mengalami serangan, konseling atau pengobatan dapat digunakan.[5] Latihan pernapasan dan teknik relaksasi otot juga bisa membantu.[7] Penderita yang terkena dampak berisiko tinggi untuk melakukan bunuh diri.[1]

Di Eropa sekitar 3% populasi memiliki serangan panik pada tahun tertentu. Sementara itu, di Amerika Serikat serangan panik mempengaruhi sekitar 11% populasi. Serangan panik lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan denganpria. Serangan panik sering dimulai saat pubertas atau awal masa dewasa. Anak-anak dan lansia kurang terpengaruh.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o American Psychiatric Association (2013), Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.), Arlington: American Psychiatric Publishing, hlm. 214–217, ISBN 978-0-89042-555-8 
  2. ^ a b Craske, MG; Stein, MB (24 Juni 2016). "Anxiety". Lancet (London, England). doi:10.1016/S0140-6736(16)30381-6. PMID 27349358. 
  3. ^ a b "Anxiety Disorders". NIMH. Maret 2016. Diakses tanggal 1 Oktober 2016. 
  4. ^ a b Bandelow, Borwin; Domschke, Katharina; Baldwin, David (2013). Panic Disorder and Agoraphobia (dalam bahasa Inggris). OUP Oxford. hlm. Chapter 1. ISBN 9780191004261. 
  5. ^ a b "Panic Disorder: When Fear Overwhelms". NIMH. 2013. Diakses tanggal 1 Oktober 2016. 
  6. ^ a b c Geddes, John; Price, Jonathan; McKnight, Rebecca (2012). Psychiatry (dalam bahasa Inggris). OUP Oxford. hlm. 298. ISBN 9780199233960. 
  7. ^ Roth, WT (2010). "Diversity of effective treatments of panic attacks: what do they have in common?". Depression and anxiety. 27 (1): 5–11. doi:10.1002/da.20601. PMID 20049938. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Klasifikasi