Pinjal anjing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pinjal anjing
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. canis
Nama binomial
Ctenocephalides canis

Pinjal anjing (Ctenocephalides canis) adalah contoh jenis pinjal yang cukup jarang ditemukan di Amerika Serikat.[1] Sesuai namanya, pinjal anjing merupakan parasit pada anjing yang hidup dari mengisap darah.[2] Meskipun demikian, pinjal anjing relatif tidak berbahaya jika dibandingkan dengan pinjal tikus karena jarang membawa agen penyakit.[2]

Ciri-ciri umum[sunting | sunting sumber]

Gambar pinjal karya Robert Hooke di dalam Micrographia

Seperti jenis pinjal secara umum, pinjal anjing memiliki bentuk tubuh pipih vertikal dan berwarna cokelat kemerahan atau cokelat kehitaman.[1][3] Pinjal anjing juga tidak memiliki sayap, tetapi memiliki kaki belakang yang kuat sehingga mampu melompat dan berlari pada permukaan tubuh anjing.[1]

Pinjal anjing sering hidup pada bagian punggung anjing, yaitu daerah pangkal ekor sampai leher.[3] Selain bagian tersebut, pinjal anjing juga terkadang ditemukan pada paha bagian dalam.[3] Bagian-bagian tubuh yang sering ditempati oleh pinjal anjing tergolong sulit dijangkau oleh anjing, sehingga anjing cenderung menggosok-gosokkan punggungnya pada lantai atau tanah dan menyebabkan penularan pinjal anjing lebih meluas.[3]

Dampak terhadap anjing[sunting | sunting sumber]

Gigitan pinjal anjing dapat menyebabkan alergi pada kulit anjing yang ditandai dengan rasa gatal, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, dan penipisan rambut anjing pada daerah gigitan.[1] Selain itu, pinjal anjing sering menjadi perantara cacing pita (Dipylidium canium), sehingga anjing yang menjadi inangnya akan ikut terinfeksi oleh cacing pita saat pinjal menggigit dan mengisap darah anjing.[1][3][4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e "Fleas: What They Are, What To Do" (PDF). University of Florida IFAS Extension. 2009. Diakses tanggal 2014-05-17. 
  2. ^ a b Weller, Barbara F. . I. Hartono, Andry, II. Yudha, Egi Komara . 2005 . Kamus Saku Perawat, Edisi 22 . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-660-4
  3. ^ a b c d e Soeharsono . 2007 . Penyakit Zoonotik pada Anjing dan Kucing . Penerbit Kanisius . ISBN 978-979-21-1721-9
  4. ^ Djaenudin Natadisastra, dr., Sp. ParK.; Prof. Dr. Ridad Agoes, MPH . 2005 . Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang . Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-790-7