Minyak ikan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kapsul minyak ikan

Minyak ikan berasal dari jaringan pada jenis ikan tertentu yang berminyak.[1] Awalnya, minyak ikan diambil dari lemak paus.[2] Lalu minyak tersebut juga diambil dari ikan dan binatang laut lainnya.[2] Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3, eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA)yang merupakan prekursor untuk eicosanoids yang bisa mengurangi peradangan di seluruh tubuh.[1]

Sejarah minyak ikan[sunting | sunting sumber]

Minyak hati ikan Cod merupakan salah satu jenis minyak ikan yang sudah digunakan selama ratusan tahun.[1] Masyarakat miskin di Inggris bagian utara, Skotlandia, Irlandia, Eropa bagian utara, Islandia dan Newfoundland memberikan minyak hati ikan Cod untuk hewan ternak mereka.[1] Setelah melihat bahwa minyak hati ikan Cod ini membuat hewan ternak begitu sehat, mereka akhirnya mulai mengonsumsi minyak ikan tersebut untuk diri mereka sendiri.[1] Para nelayan menggosokkan minyak hati ikan Cod pada kulit dan sendi yang terasa nyeri.[1] Mereka juga mengonsumsi minyak ikan untuk melawan pilek dan flu ketika berada di laut.[1]

Manfaat minyak ikan[sunting | sunting sumber]

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar DHA dan EPA dalam ikan atau suplemen minyak ikan memiliki beberapa manfaat, yaitu:[1]

  • Menurunkan kadar trigliserida
  • Memperlambat pembentukan plak pada pembuluh darah
  • Menurunkan tekanan darah
  • Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke pada orang yang diketahui menderita penyakit jantung
  • Menjaga kulit
  • Meningkatkan fungsi otak
  • Mencegah dan menunda demensia.
  • Mencegah terjadinya peradangan
  • Melebarkan pembuluh arteri dan vena
  • Membantu menambah nafsu makan

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h "Tips Sehat: Sejarah, Manfaat, & Efek Samping Minyak Ikan". Diakses tanggal 30 Mei 2014. 
  2. ^ a b Ichtiar Baru Van Hoeve; Hasan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.