Ingus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ingus adalah sejenis lendir lengket yang ada di dalam rongga hidung. Meski dianggap sebagai kotoran, tetapi perannya di dalam hidung tak dapat diremehkan. Hidung manusia memiliki kemampuan mengenali berbagai jenis bau-bauan dengan sangat baik karena bantuan lapisan cairan lengket ini.

Ingus memainkan fungsi penting menangkap molekul-molekul bau dan menghubungkan lebih dari 100 reseptor bau dalam rongga hidung manusia. Lendir tersebut akan menangkap partikel-partikel, seperti debu atau serbuk tanaman, kemudian melarutkannya.

Sebagian dari molekul-molekul yang ditangkapnya akan mengalir hingga ke ujung reseptor indra penciuman. Otak akan menerjemahkan informasi yang diterima indra penciuman lalu menerjemahkanya sebagai tingkatan kuat-lemahnya bau yang tercium.

Makin cepat dan makin lama reseptor menangkap molekul, berarti makin bau sumber molekul tersebut.

Kadang kala hidung kita memproduksi banyak ingus terutama dikala flu atau pilek. Ini yang disebut dengan hidung tersumbat. Ini sangat mengganggu. Bila ini terjadi, maka gunakanlah saputangan untuk membuang ingus.

Warna ingus[sunting | sunting sumber]

Ingus bisa ada dalam berbagai warna. Warnanya bisa memberikan petunjuk penting tentang kesehatan seseorang.[1]

Kuning atau hijau: Mengindikasikan infeksi virus. Warnanya disebabkan oleh enzim yang diproduksi oleh sel darah putih melawan infeksi. Jika dahak tetap warna ini selama lebih dari seminggu, itu mungkin berarti bahwa infeksi virus menjadi bakteri.

Bening: Mengindikasikan alergi. Selaput lendir menghasilkan histamin dan membuat lebih banyak dahak.

Merah: Mengindikasikan udara kering. Semprotan hidung dapat digunakan untuk meringankan gejala hidung dan tenggorokan kering.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Heid, Markham (2016-03-11). "How to Clear Phlegm From Your Throat". Men's Health (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-19.